Ada pemandangan yang tak biasa hari itu. Semua warga berkumpul di Gedung Nasional, Toboali, Bangka Selatan. Seribu makanan lengkap dengan lauk pauknya, sudah tertata rapi ditutupi dengan tudung saji bermotif.
Nganggung Dulang
Rupanya, saat itu sedang diadakan acara Nganggung 1.000 Dulang. Pantas saja, semua warga Toboali, memadati kawasan Gedung Nasional yang berada di jalan Jenderal Sudirman, Toboali, Bangka Selatan.
Nganggung adalah budaya membawa makanan lengkap di atas dulang yang ditutup dengan tudung saji. Nah, di dalamnya biasanya berisi nasi, lauk-pauk, buah-buahan, dan juga aneka kue. Sedangkan dulang adalah talam atau nampan yang biasanya terbuat dari kuningan dan bentuknya bulat.
Pada acara Toboali City on Fire lalu, semua warga Toboali ikut serta mengikuti acara seribu dulang. Mereka membawa dulang berisi makanan kemudian berkumpul bersama di Gedung Nasional. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun ikut serta dalam acara ini.
Semangat Gotong Royong
Nganggung Dulang adalah tradisi budaya masyarakat kepulauan Bangka-Belitung. Tradisi ini biasanya dilaksanakan untuk memperingati hari-hari besar. Seperti lebaran, pernikahan, atau penyambutan tamu kehormatan.
Tradisi Nganggung Dulang merupakan wujud semangat gotong-royong antarwarga. Dan tradisi ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi sesama warga, supaya tercipta kerukunan dan kedamaian.
Kata Nganggung sendiri berasal dari kata ‘anggung’ yang artinya angkat. Nah, orang-orang yang mengikuti acara nganggung dulang, biasanya akan mengangkat dulang ke atas bahu kanan mereka. Kemudian berjalan beriringan memasuki surau atau balai desa.
Setelah itu, dulang diletakkan dengan berjajar memanjang. Warga yang datang akan duduk saling berhadapan. Kalau panitia sudah memberi aba-aba, barulah dulang dibuka dan disantap bersama-sama. Selain makan bersama, melalui tradisi ini setiap warga bisa saling berinteraksi dan bertukar pikiran.
Aneka Lauk Pauk
Satu buah dulang, biasanya berisi aneka macam makanan. Satu menu makanan yang terkenal di pulau Bangka, yakni lempah kuning. Makanan berkuah berwarna kuning ini memiliki rasa pedas asam . Aroma khas dari belacan, terasi khas Toboali, semakin menambah kelezatan lempah kuning. Oiya, karena kota Toboali dekat dengan laut, lauk-pauk yang dibawa, kebanyakan berasal dari laut. Seperti ikan, kepiting dan hidangan laut lainnya.
Melalui tradisi Nganggung Dulang, semoga tali persaudaraan antarwarga tetap terjaga. Siapa yang sudah pernah mengikuti tradisi seperti ini?
Foto : Ricky Martin*
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Marisa Febrilian |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR