Oki dan Nirmala berkunjung ke istana Dewa Neptunus. Oki ingin sekali berkeliling melihat pemandangan dasar laut.'Kalau mau berkeliling, kalian boleh mengendarai kuda laut raksasaku. Tapi ingat, harus patuh pada rambu-rambu dasar laut ya!" pesan Dewa Neptunus. Oki mengangguk gembira. "Baik, Dewa Neptunus! Terima kasih," seru Oki gembira.
KUSSUSANI
Belut Listrik
Oki dan Nirmala kini mengendarai kuda laut raksasa. Asyik, mereka berkeliling di dasar laut. "Nirmala, lihat! Ada tanda dilarang belok ke kiri. Ada apa ya, di sana?" Oki penasaran.
KUSSUSANI
Belut Listrik
"Aku mau lihat sebentar ya, Nirmala!" ujar Oki mulai nakal. "Jangan, Ki! Ingat pesan Dewa Neptunus. Kita harus patuh rambu dasar laut!" Nirmala mengingatkan.
KUSSUSANI
Belut Listrik
Tapi, Oki pura-pura tidak mendengar. Ia tetap membelokkan kuda lautnya ke kiri. Dan tak lama kemudian... PYAARRRR!! Oooh, Oki dan kuda lautnya terlempar!
KUSSUSANI
Belut Listrik
Rupanya Oki kesetrum. Tubuhnya lemas sekali. Oki terpaksa membonceng di kuda laut Nirmala. "Kamu tidak patuh, sih, Ki!" omel Nirmala agak khawatir.
KUSSUSANI
Belut Listrik
Untunglah Oki tidak apa-apa. "Di tempat itu ada sarang belut listrik. Makanya ada tanda larangan berbelok di situ!" Dewa Neptunus menerangkan. Oki dan Nirmala lalu disuguhi kue. Ah, di ruang makan, ada akuarium belut listrik. Oki kini tahu. Ternyata listrik dari belut listrik itu bisa untuk menyalakan lampu. (Cerita : Vanda P./Ilustrasi: Iwan Darmawan))
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
KOMENTAR