Paman Kikuk dan Husin mengunjungi museum kereta di Ambarawa. “Sin, kita akan naik kereta tua. Aku diizinkan menjadi masinisnya. Keren!” Paman Kikuk bangga.
KUSSUSANI
Menjadi Masinis
“Oke, bapak-bapak ibu-ibu, kita berangkat!” seru Paman Kikuk dari jendela lokomotif. “Para penumpang tampak senang dan menikmati perjalanan.
KUSSUSANI
Menjadi Masinis
Pada bagian yang agak menanjak, kereta berjalan lebih pelan. Paman Kikuk tampak kurang suka. Dia ingin mempercepat laju kereta.
KUSSUSANI
Menjadi Masinis
Paman Kikuk memasukkan batu bara sebanyak-banyaknya ke tungku. Dia berharap api bisa lebih besar sehingga kereta bergerak lebih cepat.
KUSSUSANI
Menjadi Masinis
Paman Kikuk terus menyekop batu bara sekuat tenaga. Pak masinis yang asli berusaha mencegah, tapi tak digubris Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Menjadi Masinis
Paman Kikuk terus menyekop batu bara. Tungku pun penuh. Tak tersisa lagi ruang. Akibatnya, api justru padam. Mesin kereta pun berhenti.
KUSSUSANI
Menjadi Masinis
Mesin lokomotif mati saat kereta berada di tanjakan. Kereta pun bergerak mundur. Para penumpang panik. Paman Kikuk ketakutan lalu memeluk masinis.
KUSSUSANI
Menjadi Masinis
KUSSUSANI
Menjadi Masinis
Sebagian penumpang melompat keluar kereta. Masinis sekuat tenaga melepas pelukan Paman Kikuk, lalu menarik rem darurat. Paman Kikuk lega, tetapi dia malu sekali. (Cerita :Joko SP./Ilustrasi: Sabariman )
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Tren di Instagram, Ini Cara Membuat 'What You Know of Me ChatGPT'?
KOMENTAR