Jika sudah memasuki bulan bulan tertentu, curah hujan pasti meningkat. Bahkan, di beberapa daerah, bisa menyebabkan banjir.
Sekilas, proses alam ini terlihat sederhana. Padahal, di balik kesederhanaannya itu, ada beberapa proses yang harus dilewati, sebelum akhirnya pasukan air turun dari langit.
Evaporasi
Air yang ada di Bumi akan menguap ke udara, proses itu biasa disebut evaporasi. Pada saat penguapan terjadi, kamu tidak bisa melihat air tersebut melayang ke udara. Kenapa? Itu karena airnya sudah berubah wujud. Nah, proses penguapan itu disebabkan oleh sinar matahari.
Kondensasi
Setelah proses evaporasi, selanjutnya akan terjadi kondensasi. Apakah itu? Kondensasi merupakan proses terbentuknya awan. Bagaimana caranya? Jadi, para uap air akan terbawa oleh angin dan bersatu dengan uap air lainnya.
Jika uap air yang berkumpul sudah banyak, maka terjadi pemadatan uap air. Jika sudah padat, maka akan terbentuklah sebuah awan di langit. Nah, proses itu disebut kondensasi. Jadi, awan yang ada di langit itu berasal dari uap air.
Baca Juga: Musim Hujan, Hati-hati Cacingan
Presipitasi
Awan yang sudah terbentuk akan terbawa oleh angin. Lalu, mereka akan bergabung dengan awan lain, sehingga terbentuk menjadi awan yang lebih besar. Awan-awan itu akan terus terbawa angin semakin tinggi.
Semakin tinggi suatu tempat, maka suhu udaranya akan semakin dingin. Nah, saat itulah awan akan kembali membentuk butiran es atau air. Jika sudah begitu, maka awan akan semakin berat dan tidak bisa lagi ditahan oleh angin. Jika sudah begitu, butiran es yang terbentuk pun akan jatuh ke bumi. Proses itu disebut dengan presipitasi.
O ya, karena suhu di bumi lebih panas, maka butiran es itu akan mencair. Nah, air itulah yang menjadi pasukan hujan dan membasahi bumi. Namun, jika suhu di Bumi dingin, maka butiran es itu akan turun sebagai salju.
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR