Oki dan teman-temannya membeli es krim. “Hmmm, enaknyaa…” ujar Oki. “Segarnyaaa…” ujar kurcaci temannya. “Minta doong…” rengek kurcaci-kurcaci kecil.
KUSSUSANI
Rumah Kue
Wah, Oki dan teman-temannya tidak mau membagi. Kurcaci-kurcaci kecil itu akhirnya menangis tersedu-sedu. Untunglah Nirmala lewat. Ia baru pulang dari perpustakaan.
KUSSUSANI
Rumah Kue
“Sudah jangan menangis. Sini, kubacakan dongeng, ya!” bujuk Nirmala. Oh, senangnya! Nirmala bercerita tentang dua anak yang menemukan rumah kue.
KUSSUSANI
Rumah Kue
“Jendelanya dari cokelat, gentengnya dari permen…” cerita Nirmala. Tiba-tiba… HUUKKHH… Wah, mereka menangis lagi. “Aku ingin makan rumah kue…” rengek mereka.
KUSSUSANI
Rumah Kue
Nirmala kebingungan. Tapi untunglah ia mendapat akal. Nirmala segera menemui Pak Dobleh. Ia meminta dua potong kue. yang berbentuk kubus dan segitiga.
KUSSUSANI
Rumah Kue
Nirmala lalu menumpuk kedua kue itu sehingga berbentuk rumah. Ia lalu menghiasnya dengan mentega, cokelat, dan permen. Pak Dobleh membantunya.
KUSSUSANI
Rumah Kue
Nirmala lalu menyulap kue berbentuk rumah itu. “Sim salabim!” Wow, jadilah kue tart berbentuk rumah yang besar. “Asyiiik! Terima kasih Nirmala!” sorak kurcaci-kurcaci kecil. Mereka segera mencicipi kue itu. “Wah, enaknyaa… “ seru mereka. Oo, kini Oki dan teman-temannya yang gigit jari. Mau minta… ah, mereka malu! (Cerita: Vanda P/ Ilustrasi: Iwan Darmawan)
KOMENTAR