Tak hanya ada pemandangan padi yang menguning saja di sawah ini. Di sini, kamu bisa melihat lukisan yang indaaaaaah sekaliii.
Menjaga Tradisi
Kesenian ini terkenal dengan nama Rice Paddy Art. Dalam bahasa Jepang namanya Tanbo Art. Tradisi melukis di tengah sawah sudah ada sejak tahun 1993 dan biasanya diadakan setiap musim panas tiba (Juni-September).
Sebelum membuat bermacam-macam bentuk, biasanya para petani di desa Aomori, sebelah Utara Tokyo, berdiskusi terlebih dahulu tema apa yang akan dibuat. Kalau semua sudah sepakat, barulah para petani itu membentuk pola gambarnya.
Padi Beranekaragam
Nah, supaya gambar yang ada di tengah sawah itu tampak lebih ‘hidup’ para petani menggunakan berbagai jenis bibit padi. Dengan demikian, daun-daun yang tumbuh bisa aneka warna, tidak hanya warna hijau saja. Misalnya, warna hijau berasal dari bibit padi jenis Tsugaru Roman. Bibit padi jenis Yukiasobi rice, menghasilkan warna putih. Dan bibit padi jenis Beniasobi rice menghasilkan warna merah.
Kerjasama dan Kekeluargaan
Tanbo Art memang membuat hamparan sawah tampak semakin indah. Namun selain itu, ternyata juga menciptakan rasa kekeluargaan. Saat membuat Tanbo Art, tidak hanya petani yang membuat lukisan sawah. Setiap tahun, banyak relawan yang datang ke desa ini untuk membantu pembuatan lukisan sawah itu. Wow!
O ya gambar-gambar yang pernah dibuat, tidak akan diulangi pada tahun berikut. Artinya, setiap tahun, lukisan yang dihasilkan pastilah baru.
Nah, menarik kan? Hayoo, siapa yang tertarik untuk ikutan membuat Tanbo Art?
Penulis | : | Marisa Febrilian |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR