Beberapa peri dan kurcaci bertamu ke rumah Pak Tobi. Mereka membawa hadiah tanda terima kasih. Sebab Pak Tobi telah menyembuhkan mereka. Wah , Oki jadi iri.
KUSSUSANI
Pak Tobi Palsu
Oki juga ingin jadi tabib. Ia lalu pergi ke ruang kostum di istana. Wow, di sini banyak terdapat alat penyamaran. Ada jenggot palsu, rambut palsu, bahkan sepatu hak tinggi.
KUSSUSANI
Pak Tobi Palsu
Oki segera mengambil benda-benda itu, lalu kembali ke rumah Pak Tobi. Wah, wah, lihatlah! Oki kini menyamar menjadi Pak Tobi. Ia memakai jubah Pak Tobi dan sepatu tinggi.
KUSSUSANI
Pak Tobi Palsu
Tak lama kemudian, datanglah peri hutan yang terluka. “Pak Tobi, tolong balut lukaku!” ujar peri hutan. “Ya, ya, sabar ya!” ujar Oki dengan suara berat, sambil membalut luka.
KUSSUSANI
Pak Tobi Palsu
Setelah itu, pasien yang datang semakin banyak. Wah, wah, Oki kewalahan. Ia tak bisa mengobati penyakit yang parah-parah. Untunglah Pak Tobi datang.
KUSSUSANI
Pak Tobi Palsu
“Hei, siapa kau?” bentak Pak Tobi marah. Ow, Oki sangat ketakutan. Ia segera lari. Tapi… GUBRAAKK! Oh, ia tersandung sepatunya sendiri. Penyamarannya terbongkar.
KUSSUSANI
Pak Tobi Palsu
“Aku hanya ingin mendapat hadiah dari pasien,” alasan Oki. “Ki, menjadi tabib itu untuk menolong makhluk lain. Bukan untuk mendapat hadiah,” ujar Nirmala .
KUSSUSANI
Pak Tobi Palsu
Oki kini mengerti. Tapi hatinya sedih juga tidak mendapat hadiah. Untunglah peri hutan tadi datang lagi. Ia memberikan seiikat bunga untuk Oki. Ow, senangnya Oki.(Cerita : Vanda P/Ilustrasi: Iwan Darmawan)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Tren di Instagram, Ini Cara Membuat 'What You Know of Me ChatGPT'?
KOMENTAR