Bumi kita sangtlah luas. Setiap belahan Bumi memiliki keadaan yang berbeda. Kira-kia, seperti apa, ya, kehidupan teman kita yang hidup di belahan bumi lain? Kita intip, yuk!
Rumah yang Berbeda
Setiap orang memerlukan rumah untuk dijadikan tempat tinggal. Akan tetapi, rumah yang kita tempati saat ini belum tentu sama dengan rumah teman kita yang ada di belahan Bumi lain. Teman kita yang hidup di Jepang, biasanya memiliki rumah yang ringan agar bisa tahan gempa. Lalu, teman yang tinggal di pegunungan biasanya membuat pondok dari kayu. Nah, kalau teman kita di Afrika biasanya membuat rumah dari tanah dan jerami.
Tidak Semua Bersekolah
Terkadang kita harus bangun pagi untuk berangkat ke sekolah. Lalu, kita juga harus mengerjakan tugas yang cukup banyak. Tak jarang kita pun mengeluh dengan hal itu. Tapi, kita harus bersyukur karena masih bisa bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak. Beberapa teman kita di belahan bumi lain ada yang tidak bersekolah, karena tidak ada biaya. Konon, sepertiga anak di dunia tidak bisa bersekolah karena masalah biaya.
Tidak memiliki TV
TV merupakan salah satu alat untuk menerima informasi dari tempat yang jauh. TV juga bisa dijadikan alat hiburan. Beberapa di antara kita bisa menonton TV setiap hari. Hal itu harus kita syukuri. Beberapa teman kita ada yang tidak bisa menonton TV sama sekali. Bagi keluarga mereka, TV merupakan barang mewah yang mahal.
Hidup Nomaden
Jika kita tinggal di rumah tetap, maka kita harus bersyukur. Teman kita yang hidup sebagai kaum nomaden harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Hal itu tidak mudah, karena cuaca bisa berubah setiap saat. Selain itu, sumber makanan juga terbatas. O iya, teman kita yang hidup nomaden harus membawa tenda kemanapun mereka pergi. Kenapa? karena mereka tidak memiliki rumah tetap seperti kita.
Nah, Teman-teman, itulah sedikit gambaran tentang kehidupan anak-anak di belahan bumi lain. Semoga gambaran itu bisa membuat kita selalu bersyukur atas apa yang kita punya!
Ilustrasi: Ode
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR