Oki dan Felip asyik main mobil-mobilan kecil. “Ngeeng… ngeeeng…” Mereka menjalankan mobil di sepanjang dinding istana. Aduuh, padahal dindingnya baru dicat. “Heeei… catnya masih basah!” teriak kurcaci-kurcaci pengecat marah. Waah, iya! Dindingnya jadi bergaris-garis bekas ban mobil-mobilan.
KUSSUSANI
Kurcaci Pengecat
“Waah, tangan kita jadi kotor, Lip!” Oki melihat tangannya dan tangan Felip yang belepotan cat.
Ban mobil-mobilan mereka juga jadi belepotan cat. “Huh, menyebalkan,” gerutu mereka.
KUSSUSANI
Kurcaci Pengecat
Oki dan Felip termenung bosan di bawah pohon. Nirmala melihat mereka. “Hei, sedang bosan, ya?
Lebih baik kalian membantu para kurcaci pengecat,” saran Nirmala.
KUSSUSANI
Kurcaci Pengecat
Nirmala mengambil mobil forklift mainan punya Oki. Ia lalu menyulapnya, “Sim salabim!” Wow, jadi mobil forklift betulan.
“Lo, Nirmala mau mengangkat barang apa?” Oki heran.
KUSSUSANI
Kurcaci Pengecat
Mobil forklift memang berguna untuk mengangkat barang. Juga untuk meletakan barang di tempat yang tinggi.
“Kamu menyetir, Lip! Dan Oki pegang kuas,” kata Nirmala lagi.
KUSSUSANI
Kurcaci Pengecat
Nirmala memberi Oki kuas yang sudah dicelup ke cat. Felip disuruh menyetir mobil. Sambil mobil dijalankan, Oki bisa mengecat dinding. “Kalian bisa gantian menyetir mobil,” kata Nirmala. “Asyiikkk! Ini baru seru!” teriak Oki dan Felip. Kurcaci-kurcaci pengecat juga bisa istirahat. (Cerita : Vanda P./Ilustrasi: Iwan Darmawan)
?
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Mengenal Kalimat Asumsi dan Contohnya, Materi Bahasa Indonesia
KOMENTAR