“Hmmm… Enak sekali!” gumam Bona. “Bona, kamu makan apa? Kok, kami enggak dibagi?” tanya Kaka yang tiba-tiba muncul.
“Eh… Aku makan jeruk. Tadi diberi oleh Aling, yang ayahnya punya toko buah itu, lo,” jawab Bona. “Aku juga mau jeruk,” ucap Kaka. “Ups, jeruknya sudah habis,” sahut Bona.
“Kita beli aja, yuk,” ajak Kaka. “Yuk,” sambut Ola dan Bona. Ketiga sahabat itu berjalan ke toko buah.
“Lihat, jeruknya banyak sekali,” seru Kaka gembira. “Ambil aja yang banyak,” kata Ola. “Tentu saja,” sahut Bona.
“Lo, kok, harganya cuma segini?” tanya Bona. “Bayar buah pepayanya saja. Jeruknya gratis,” jawab Pak Handi. “Saat hari raya Imlek, kami memberi jeruk kepada teman-teman,” ujar Aling.
“Itu tandanya berbagi rezeki,” sahut Pak Handi. “Aku jadi malu mengambil banyak jeruk,” ujar Bona tersipu. “Itu artinya dapat banyak rezeki,” bisik Ola.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Ana, Ilustrasi: Mono
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR