Tut… tut… Jojo berlari menyambut kereta api yang lewat. “Berhenti!” teriak Kaka. Bona segera menangkap Jojo dengan belalainya.
“Ups! Hampir saja Jojo tertabrak. Terima kasih, Bona,” ucap Bu Meli, ibu Jojo. “Huaaa…,” tangis Jojo saat kereta api itu tidak terlihat lagi.
“Jojo, kamu bisa melihatnya dari atas sini,” panggil Kaka. “Kaka, Jojo kan tidak bisa terbang seperti kamu,” kata Ola.
“Aha… Ayo, kita main kereta api dengan gerobak itu!” usul Ola. “Itu bahaya! Jojo bisa jatuh,” ujar Bu Meli.
“Tenang saja, Bu Meli. Kami akan menjaga Jojo,” hibur Bona. Siuuut… Bona mengubah belalainya menjadi lokomotif.
“Priiit…” Kaka meniup pluit. “Kereta, ayo, jalaaan…” seru Jojo girang. Ia bertambah senang saat ada kereta api lewat.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Ana, Ilustrasi: Mono
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR