Paman Kikuk dan Husin baru pulang belanja. Saat hendak naik tangga penyeberangan, Paman Kikuk berhenti. “Sin, kamu nyeberang lewat tangga sendiri.”
KUSSUSANI
Gara-Gara Meniru Film
“Lo, Paman mau ke mana?” tanya Husin. “Aku ini jagoan, Sin. Jadi, tidak perlu jembatan penyeberangan,” ujar Paman Kikuk.
“Paman mau terbang?” ledek Husin.
KUSSUSANI
Gara-Gara Meniru Film
“Lihat saja!” tukas Paman Kikuk. Dia langsung melesat lari memotong jalan raya.
“Paman jangaaan...!” teriak Husin. Sayang, Paman Kikuk sudah keburu melesat.
KUSSUSANI
Gara-Gara Meniru Film
Diiin! Hei! Hardik supir angkutan umum. Diiin! Diiin! Klakson mobil bersahutan memberi peringatan Paman Kikuk.
Paman Kikuk malah tersenyum senang.
KUSSUSANI
Gara-Gara Meniru Film
Paman Kikuk berlari meliuk-liuk menghindari mobil-mobil yang meluncur kencang. Ciiit...! Bruk! Brak!
Sebuah motor menabrak mobil yang berhenti mendadak.
KUSSUSANI
Gara-Gara Meniru Film
Paman Kikuk melompati pagar pembatas jalan. Sayang, pagar itu terlalu tinggi. Paman Kikuk jatuh tersungkur dari pagar.
Belanjaannya jatuh berserakan.
KUSSUSANI
Gara-Gara Meniru Film
Paman Kikuk berlari sekencang-kencangnya dan melompat ke tepi jalan. Ia berguling seperti jagoan film.
Buk! Paman Kikuk berhenti tepat di kaki Pak Polisi.
KUSSUSANI
Gara-Gara Meniru Film
“Ayo, bapak ikut saya ke kantor polisi. Bapak sudah membuat lalu lintas kacau,” kata Pak Polisi. “Lo, Pak, saya tidak bermaksud mengacau jalan. Saya hanya meniru jagoan di film,” sesal Paman Kikuk.
(Cerita: Joko)/ Ilustrasi: Iwan Darmawan)
KOMENTAR