Hiu adalah pemangsa penting yang dapat menjaga keseimbangan ekosistem laut. Sayangnya, banyak hiu yang diburu dan diperdagangkan tanpa memerhatikan kelestariannya. Selain bisa merusak keseimbangan ekosistem laut, ini alasan kenapa hiu tidak boleh diburu dan dikonsumsi.
Terancam Punah
Menurut penelitian, ada 100 juta ekor hiu yang mati setiap tahun. Artinya, tiap satu detik, ada 3 ekor hiu yang mati diburu. Hiu hanya dapat memiliki anak kurang dari 100 dalam setahun. Sedangkan ikan lainnya, contohnya ikan cakalang, bisa memilki 100 ribu sampai 2 juta anak dalam setahun.
Jika terus diburu, hiu akan hilang dari laut Bumi.
Malangnya Hiu yang Diburu
Meski sudah dilarang, sirip hiu masih sering diperdagangkan. Banyak pedangan yang tergiur, karena sirip hiu dapat dijual mahal di pasaran.
Namun, di balik keuntungan yang besar, ada banyak hiu yang bernasib malang. Makanan berbahan dasar sirip hiu, dihasilkan melalui proses shark finning yang kejam. Artinya, hiu yang diburu dan tertangkap dalam keadaan hidup akan dipotong dan diambil siripnya. Setelah itu, hiu dibuang lagi ke laut dalam keadaan sekarat. Lama-kelamaan, hiu tanpa sirip itu akan mati tenggelam.
Bahaya untuk Dikonsumsi
Sebagai predator teratas di lautan, hiu mengandung logam berat, yaitu merkuri. Kandungan merkuri yang ada di hiu ini lebih tinggi dari batas aman untuk dikonsumsi. Apa dampaknya jika kita mengonsumsi merkuri? Daya ingat kita akan menurun. Selain itu, merkuri juga bisa menurunkan kemampuan bahasa dan daya gerak kita. O iya, merkuri juga bisa mengganggu fungsi hati, ginjal, dan organ lainnya.
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR