“Sin, akhirnya aku dapat tugas meliput berita ke desa adat di Bali!” seru Paman Kikuk girang. “Wah, pas sekali, Paman. Paman, kan, suka alam pedesaan,” timpal Husin .
KUSSUSANI
Meliput atau Berlibur
“Aku akan langsung membuat persiapan, Sin. Soalnya besok sudah harus berangkat,” ujar Paman Kikuk bersemangat.
Paman Kikuk lalu mempersiapkan perlengkapannya.
KUSSUSANI
Meliput atau Berlibur
“Tas gunung, sleeping bag, kompas, tali, parafin untuk masak, makanan instan, termos, lampu... sip!
Sudah lengkap!” pekik Paman Kikuk lega. “Paman lupa pada yang paling penting...” celetuk Husin.
KUSSUSANI
Meliput atau Berlibur
Belum selesai Husin bicara... “O, iya! Pakaian! Wah, kamu jeli, Sin!” tukas Paman Kikuk.
Paman Kikuk mengabaikan Husin dan segera mengepak pakaian.
KUSSUSANI
Meliput atau Berlibur
Paman Kikuk tiba di desa yang dimaksud. Di sana, dia disambut oleh petugas dari dinas pariwisata.
Paman Kikuk ditempatkan di penginapan yang bersih dan nyaman.
KUSSUSANI
Meliput atau Berlibur
Paman Kikuk menolak meninggalkan ranselnya di penginapan.
“Saya akan membutuhkan perlengkapan dalam ransel ini,” Paman Kikuk menjelaskan.
KUSSUSANI
Meliput atau Berlibur
Setibanya di desa adat, Paman Kikuk terbengong-bengong. Ternyata, desa adat yang dituju tidak terletak di pedalaman.
Tak perlu berjalan menembus hutan. Tidak perlu mendaki lereng apalagi tebing.
KUSSUSANI
Meliput atau Berlibur
“Ini Pak Kepala Adat. Silakan kalau mau mewawancarai,” kata petugas pariwisata. Wawancara?
Ups! Paman Kikuk justru tidak ingat sama sekali untuk membawa notes, pena, alat rekam, dan kameranya.
(Cerita : Joko/ Ilustrasi: Sabariman )
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Sudah Banyak Minum, Tapi Masih Sering Kehausan? Bisa Jadi Ini Sebabnya
KOMENTAR