Perayaan hari Kemerdekaan umumnya dimeriahkan dengan macam-macam lomba. 5 lomba di bawah ini hampir selalu ada. Lomba ini sangat klasik. Sudah ada sejak orang tua kita masih kecil.
Pertandingan ini dimainkan oleh dua regu. Masing-masing anggota regu memegang erat sebuah tali tambang dengan posisi saling berhadapan. Di tengah-tengah mereka terdapat pembatas berupa garis. Masing-masing regu berupaya menarik tali tambang sekuat mungkin. Regu yang berhasil menarik tambang hingga regu lawan melewati garis pembatas, itulah pemenangnya. Tarik tambang adalah lomba untuk mengadu otot dan melatih kekompakan.
Balap karung adalah lomba lari berkarung. Peserta diwajibkan memasukkan bagian bawah badannya ke dalam karung, kemudian berlari sampai ke garis akhir.
Oho… meskipun jago lari, kita tak mungkin bisa berlari cepat kalau berkarung begitu. Langkah jadi terseok-seok, karena terhalang karung. Bahkan bisa terjatuh karena tersandung karung.
Inti dari permainan ini adalah memperebutkan hadiah yang digantung di puncak sebuah tiang yang tinggi. Tiangnya terbuat dari batang pohon pinang yang karena sudah diolesi dengan minyak pelumas mesin.
Serunya permainan ini adalah ketika pemain berusaha keras melawan licin untuk sampai ke puncak. Hap…hap… tiba-tiba sruut badannya meluncur kembali ke bawah. Biasanya, sih, peserta memiliki semangat yang tinggi. Meskipun berkali-kali meluncur, ia akan mencoba memanjat lagi sampai berhasil.
Ini sebetulnya cuma lomba cepat-cepatan makan kerupuk. Peserta yang paling cepat menghabiskan kerupuk, dia lah pemenangnya. Tetapi makan kerupuknya penuh dengan tantangan. Di dalam lomba ini, kerupuk yang harus dimakan diikat dengan tali dan digantung. Selain itu mata peserta ditutup dengan kain dan tangannya diikat ke belakang. Peserta hanya diperbolehkan menggunakan mulutnya.
Balap kelereng adalah balap lari sambil menggigit sendok berisi kelereng. Panjang lintasan paling hanya 10 meter. Tapi, peserta benar-benar harus berkonsentrasi agar bisa berjalan cepat tanpa menjatuhkan kelereng. Karena bila kelerang jatuh, peserta harus kembali ke garis start. Wah, bisa bisa lenyaplah harapan peserta untuk jadi juara.
Ilustrasi: Dok. Bobo
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR