Lihat, itu Pak Pos. Kok, sepedanya dituntun?” ucap Kaka. “Yuk, kita datangi,” ajak Bona.
“Ban sepedaku kempes,” ujar Pak Pos. “Kempes, ya? Berarti harus ditiup,” usul Kaka. Huf huf huf! Kaka langsung meniup ban sepeda.
Ha ha ha! Ban sepedanya, kok, ditiup,” tawa Ola. “Memangnya kenapa?” tanya Kaka sengit. “Maksud Kaka baik, kok,” hibur Pak Pos. “Ayo kita bawa ke bengkel sepeda,” saran Bona.
Pak Toto, mari saya perbaiki sepedanya,” sambut Pak Montir. “Terima kasih, Pak Montir. Nah, sekarang kita istirahat dulu,” ucap Pak Pos.
Kenalkan, ini cucuku Fita,” ujar Pak Pos. “Kakek, tiupkan balon,” pinta Fita. “Kaka, tiup balonnya bukan bannya,” goda Ola. “Sini, biar aku yang tiupkan,” sahut Bona. Huf huf huf!
“Ban sepedanya sudah selesai,” kata Pak Montir. “Balonnya juga sudah ditiup,” seru Bona. “Balon-balon ini untuk kalian karena sudah menolong kakekku,” ucap Fita.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Ana, Ilustrasi: Mono
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR