Bapak mengajak Bobo dan Tut-Tut nonton pertandingan sepak bola. Hari itu angin bertiup agak kencang. Maka Emak menyuruh mereka memakai topi dan penutup leher. Tut-Tut membawa pluit. “Aku yakin Kesebelasan Rajawali akan menang!” kata Bobo.
Tut-Tut sangat gembira. Sebab, kata Bapak mereka akan pergi ke stadion naik kereta api. “Ayo Pak, cepat!” kata Tut-Tut dengan tak sabar. “Kereta api sudah datang! Kalau tidak cepat-cepat nanti kita ketinggalan!”
Kereta api tepat berhenti ketika mereka tiba di peron stasiun. Mereka pun segera naik ke kereta itu. Nah… sebentar lagi kereta akan berangkat.
Tetapi tiba-tiba angin yang kencang menumbangkan sebuah pohon. Pohon itu tumbang menimpa rel kereta api tak jauh dari stasiun.
Wah, perjalanan kereta api terhalang. Kereta api tak mungkin melewati rel itu sebelum pohon yang tumbang diangkat. Dan pohon itu berat. Untuk mengangkatnya harus digunakan traktor.
Maka perjalanan kereta api dibatalkan. Semua penumpang dipersilahkan turun. Bapak, Bobo dan Tut-Tut tak jadi pergi ke stadion. Bobo dan Tut-Tut agak kecewa. Tapi kata Bapak: “Jangan sedih, kita menonton pertandingan itu melalui televisi saja.”
Begitu tiba di rumah, Bapak segera menghidupkan pesawat televisi. Sebelum pertandingan sepak bola disiarkan, disiarkan dulu siaran berita. Antara lain berita terhalangnya perjalanan kereta api karena ada pohon yang tumbang.
Nah, selesai siaran berita, maka segera para kelinci dapat menonton pertandingan sepak bola antara Kesebelasan Rajawali melawan Kesebelasan Elang. Wah, seru sekali. Pada babak pertama tampaknya kedua kesebelasan itu sama kuat. Tetapi pada babak kedua mulai kelihatan bahwa Regu Rajawali lebih cemerlang. Ketika regu itu berhasil mencetak gol, Bapak, Coreng, Tut-Tut, dan Bobo meloncat-loncat gembira. “Hore! Hore! Rajawali pasti menang!”
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vero. Ilustrasi: Rudi
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR