Pagi itu, Paman Kikuk tak sengaja bertemu Paman Jumawa, teman lamanya. Dia bercerita tentang bisnisnya yang sukses. Paman Kikuk mendengarkan dengan bosan. Untunglah, Paman Jumawa segera pergi karena kesibukannya.
KUSSUSANI
Mengantar Kue
Paman Kikuk pulang ke rumah sambil bersungut-sungut. “Pokoknya, Sin, aku mau berbisnis supaya sukses!”
Husin jadi bingung dibuatnya. “Ada apa, Paman?” Paman Kikuk lalu menceritakan pertemuannya dengan Paman Jumawa.
KUSSUSANI
Mengantar Kue
“Hi hi… Kalau mau sukses, Paman harus memulainya dari sekarang. Bibi Gendis minta tolong padaku untuk mengantar kue -kue pesanan pelanggannya. Ayo, kita berangkat, Paman!” ajak Husin. “Malas, ah!” sahut Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Mengantar Kue
“Huuu, orang malas bagaimana bisa sukses? Bibi Gendis kasih honor lumayan untuk setiap pesanan kue yang diantar, lo!” bujuk Husin.
Paman Kikuk melompat dari kursinya. “Yang benar, Sin? He he, kalau begitu aku mau!”
KUSSUSANI
Mengantar Kue
Paman Kikuk membantu Husin mengantar kue dari rumah ke rumah. “Lumayan, kue sudah diantar ke lima pelanggan.
Tinggal tersisa satu pelanggan. Cihuuy, honor sudah di depan mata!” sorak Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Mengantar Kue
“Nah, kita sudah sampai di rumah pelanggan terakhir!” ujar Husin. Rumah itu besar dan megah.
“Biar aku yang masuk, Sin!” Paman Kikuk memasuki halaman rumah itu.
Tetapi, eh… dia melihat Paman Jumawa bersantai di tepi kolam renang!
KUSSUSANI
Mengantar Kue
“Jadi, ini rumah si Jumawa? Huh, kalau dia melihatku mengantar kue, pasti dia tambah sombong!” gerutu Paman Kikuk.
Dia langsung bersembunyi ke balik rumpun bunga.
KUSSUSANI
Mengantar Kue
Tetapi… ups, byurrr! Paman Kikuk malah tercebur ke kolam ikan.
KUSSUSANI
Mengantar Kue
. “Kikuk?! “ Paman Jumawa tampak terkejut. “Astaga, kuenya!” teriak Husin. Duuuh, betapa sial! Kue yang dibawa Paman Kikuk jatuh ke kolam ikan. Padahal, harga kue itu cukup mahal. Sepertinya, dia harus mengganti kue itu dengan uang honor mengantar kue!
(Cerita: Dwi/ Ilustrasi : Sabariman R.)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
KOMENTAR