Bapak dan Bobo sedang mengecat gudang. Sebab warna cat gudang mereka sudah jelek sekali. Coreng yang senang menggambar, mempergunakan kesempatan itu. “Biarlah sekarang kucoreng-moreng papan gudang ini,” kata Coreng. “Nanti toh akan dicat kembali.”
Namun Bapak dan Bobo bekerja dengan cekatan, sehingga sebentar saja gambar Coreng sudah terhapus cat baru. Coreng menjadi sedih. “Mengapa kau kelihatan sedih, Reng?” tanya Bobo. “Habis, gambarku sebentar saja sudah terhapus,” sahut Coreng.
“Oh, begitu,” ujar Bobo. “Ayo menggambar di kebun saja.” Bobo pergi ke kebun dan mencari sebatang tongkat. “Carilah sebatang tongkat lagi, Reng. Di sini kau dapat menggambar sepuas hati.” Olala, alangkah senangnya Coreng. Ia menggambar sebagus-bagusnya!
Tapi tak lama kemudian Bapak datang ke kebun sambil membawa garu. Ia hendak memperbaiki jalan-jalan di kebun. Dengan begitu gambar Coreng kembali terhapus. Bapak sebenarnya juga merasa sayang kalau gambar Coreng yang bagus itu dihapus, tetapi bagaimana?
“Aku dapat akal, Reng!” seru Bobo, lalu meninggalkan Coreng. Sementara Coreng kembali ke rumah. Ia masuk ke dapur. Dilihatnya lantai dapur amat licin dan bersih. “Hmm, aku mencoreng-moreng lantai saja,” pikir Coreng. Tapi, oh! Emak menjadi marah!
“Nakal sekali kau, Reng! Omel Emak. “Sekarang terpaksa Emak harus membersihkan lagi!” Ah, Coreng merasa bersalah. Ketika Emak sibuk membersihkan lantai, Bobo masuk ke dapur. “Ayo ikut aku saja, Reng!”
“Aku punya sesuatu yang istimewa untukmu!” kata Bobo. Dan apakah yang dilihat Coreng? Rupanya Bobo menempelkan kertas gambar di sekeliling kamar belajar. Dengan begitu Coreng dapat mencoreng-moreng dengan sepuas hati. “Horeee!” seru Coreng kegirangan. Lalu ia mulai mencoreng-moreng. Ia menggambar bunga, kelinci, bintang dan banyak lagi… Bapak dan Emak kagum melihat gambar Coreng yang bagus itu. “Ya, di sini kau dapat menggambar sepuas-puasmu, Reng,” kata Emak.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vero. Ilustrasi: Rudi
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR