Naskah kuno di Indonesia, khususnya di Bali banyak ditulis di daun lontar . Cara menulis di daun lontar berbeda dengan cara menulis di kertas atau papan tulis! Bagaimana caranya? Yuk, kita meniru cara orang dulu menulis di daun lontar!
Kita perlu
• Karton tebal
• Quick film (stiker sampul plastik)
• Cat air warna hitam
• Jangka
• Tisu
Ini Rahasia Membuatnya:
Aan Madrus
1
Sebagai pengganti daun lontar, kita gunakan karton tebal yang dilapisi dengan quick film . Potong-potong karton tersebut dengan ukuran 3 cm x 15 cm. Nah, pura-puranya inilah “daun lontar”nya.
Aan Madrus
1
Buatlah tulisan di “daun lontar” dengan menggunakan jarum jangka. Guratkan jarum jangka berkali-kali agar tulisan bisa terlihat jelas. Zaman dulu, orang memakai pisau tulis.
Aan Madrus
1
Oleskan cat hitam di atasnya. Zaman dulu, orang memakai kemiri yang dibakar hingga keluar minyaknya. Warnanya, hitam! Hapus cat hitam dengan tisu. Cat hitam yang masuk ke dalam guratan tidak akan ikut terserap tisu. Zaman dulu, orang juga mengelap minyak kemiri di daun lontar. Minyak yang masuk diguratan tak ikut terangkat.
Aan Madrus
1
Naskah kuno sudah jadi. Buatlah tulisan dalam beberapa helai “daun lontar” lalu susun dengan cantik!
Kreasi: Yoan/dok Bobo
Foto: Ricky Martin
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Muncul 13-14 Desember Nanti, Seperti Apa Hujan Meteor Geminid?
KOMENTAR