Hari ini sangat cerah. Bunga-bunga di taman bermekaran indah sekali. “Lihat, kupu-kupunya banyak sekali!” seru Coreng kegirangan. Dung Dung langsung asyik menghitung kupu-kupu.
“Ayo kita menangkap kupu-kupu!” ajak Upik. Anak-anak setuju. Mereka membuat kantung penangkap kupu-kupu dari plastik. “Aku berhasil! Aku dapat satu!” teriak Dung Dung sambil melompat-lompat gembira.
“Bo, lihat! Aku berhasil menangkap seekor kupu-kupu cantik,” pamer Dung Dung pada Bobo. “Kalian menangkap kupu-kupu? Aduh, kasihan. Mereka pasti lebih suka terbang bebas di taman,” komentar Bobo.
“Tapi, kalau mereka bisa kita bawa pulang dan kita pelihara di rumah, kebun di rumah jadi indah seperti ini, Bo!” protes Upik. “Iya, Bo! Nanti di kebun kita, mereka juga tetap terbang bebas, kok!” dukung Coreng.
“Halo, Anak-anak! Wah, senang ya, bermain di antara bunga-bunga dan kupu-kupu!” sapa Bibi Titi Teliti yang kebetulan lewat. “Halo juga, Bibi!” jawab anak-anak. Hey, tiba-tiba Bobo mendapat ide!
“Aku tahu! Kalau kalian ingin membawa pulang kupu-kupu, pakai saja topi kalian,” usul Bobo. “Memangnya bisa, Bo, menangkap kupu-kupu pakai topi?” tanya Upik heran. Bobo lalu menjelaskan rencananya.
“Nah, sekarang pakai topi kalian. Kupu-kupu yang lucu akan mengikuti kita sampai ke rumah,” kata Bobo. Hihi... ternyata Bobo mengajak anak-anak memasang bunga di topi mereka. Lihat, mereka berbaris memakai topi bunga-bunga! Kupu-kupu yang suka bunga tentu saja terbang dengan riang di antara mereka.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vero. Ilustrasi: Rudi
10 Contoh Pelanggaran Hak di Lingkungan Keluarga, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR