“Guk! Guk!” Tompel menyalak sambil melompat. “Aduuuh, Tompel! Minggir, dong! Aku kan mau lewat!” seru Emak kesal. Kali ini Tompel menggigit ujung gaun Emak. “Tompel!!!” bentak Emak.
“Huuh, ke mana sih, pensil warnaku?” tanya Coreng kebingungan. “Guk!” salak Tompel. “Tompel! Pasti kamu, kan? Kemarin aku melihat kamu menggigitinya!” seru Coreng merajuk.
“Tompeeel!!!” teriak Upik sambil membawa bonekanya yang jebol karena digigit Tompel. “Tompel, kamu nakal! Aku enggak mau main sama kamu lagi!” Tompel menunduk sedih. “Guk!”
“Tompel!” seru Bobo dengan gembira. “Aku bawakan biskuit untukmu!” Bobo mencari-cari Tompel. “Pik, Tompel ke mana?” tanya Bobo. Upik cuma menggeleng.
Bobo sibuk mencari Tompel. “Jangan-jangan Tompel hilang,” kata Bobo cemas. “Aduh, mungkin karena aku marahi,” bisik Coreng. “Hiks, aku juga membentak Tompel tadi,” rengek Upik sedih.
“Mungkin dia pergi ke jalan!” seru Bobo. Tapi, Tompel tidak ada di jalan. “Di taman!” teriak Coreng. “Lihat, itu Tompel!” Oooh, tapi Coreng kecewa. Ternyata, anjing itu bukan Tompel, hanya mirip saja.
“Sudahlah. Besok kita cari anjing baru lagi,” hibur Bapak. Upik merajuk sedih. “Tapi, aku mau Tompel. Seharusnya aku tadi tidak memarahi Tompel. Ah, tapi Tompel nakal menggigit bonekaku. Aduh, aku bingung!”
Bapak mau ke kebun dan mengambil sepatu bootnya. “Astaga!” seru Bapak sambil tertawa. Anak-anak berlari mendatangi Bapak. Olala, ternyata Tompel tidur lelap di balik rak sepatu. Tompeeel, bikin panik semua kelinci, deh!
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vero. Ilustrasi: Rudi
10 Contoh Pelanggaran Hak di Lingkungan Keluarga, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR