“Ola, topimu bagus, deh. Beli di mana, sih?” tanya Kaka. “Bu Rara yang memberikannya padaku. Dia juga memberiku sepatu ini. Bu Rara itu suka merajut dan punya toko rajutan, lo. Kita ke sana, yuk,” ajak Ola.
“Ola, apa kabar? Aku senang kamu masih memakai topi buatanku,” sapa Bu Rara. “Bu Rara, kenalkan ini teman-temanku, Bona dan Kaka. Kata mereka topiku bagus,” puji Ola. Bu Rara sampai tersipu-sipu mendengarnya.
“Aku suka topi yang ini, cocok dengan warna baruku,” kata Bona. “Aku suka topi yang itu,” kata Kaka. Kaka mencobanya, namun topi itu terlalu besar. Seluruh badan Kaka tertutup topi.
“Hahaha,” Ola menertawai Kaka. Bona membantu Kaka keluar dari topi yang kebesaran itu. “Huh, sayang sekali. Aku suka warnanya yang seperti pelangi,” keluh Kaka.
“Hmmm… Kamu pasti suka yang ini. Ini karya terbaruku,” kata Bu Rara sambil membawa sepasang kaus kaki berwarna pelangi. “Bu Rara, aku mau beli topi ini. Berapa harganya?” tanya Bona.
“Kalian tidak perlu membeli. Topi dan kaus kaki ini kuberikan kepada kalian,” kata Bu Rara. “Horeee!” sambut Bona dan Kaka senang.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Ana, Ilustrasi: Mono
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR