Sedang bulan purnama di Negeri Dongeng. Kunang-kunang beterbangan. Para kurcaci diizinkan bermain sampai malam. Mereka gembira berlari mengejar kunang-kunang. Tahuni Tahutu kesal. Ia ingin memamerkan topeng kepala totem, mainan barunya. Tapi tak satu kurcaci pun yang tertarik.
KUSSUSANI
Sesuatu Bercahaya Saat Malam Bulan Purnama
Tahuni-Tahutu kesal. “Huh, akan kutakut-takuti mereka!” gumamnya. Ia lalu mengambil kain putih dan tali.
Ia memasang tali itu seperti untuk jemuran, dengan alat untuk mengerek.
KUSSUSANI
Sesuatu Bercahaya Saat Malam Bulan Purnama
Tak lama kemudian, terdengar teriakan para kurcaci, “Aaaa… hantuuu… toloong…”
Para kurcaci berlarian ketakutan. Ada hantu putih berkepala totem melayang.
KUSSUSANI
Sesuatu Bercahaya Saat Malam Bulan Purnama
Di balik pohon, Tahuni Tahutu tertawa geli. “Hahaha… sama kain dan topeng saja takut…” Oki dan Nirmala melihat hal itu. “Huh, Tahuni Tahutu merusak malam yang indah!” gerutu Oki.
KUSSUSANI
Sesuatu Bercahaya Saat Malam Bulan Purnama
“Nirmala, Tahuni Tahutu harus diberi pelajaran!” ujar Oki marah. Nirmala berpikir sejenak.
Ia lalu menyulap, “Sim salabim!” Woo… kunang-kunang berkumpul di sekitar tubuh Oki.
KUSSUSANI
Sesuatu Bercahaya Saat Malam Bulan Purnama
Tahuni Tahutu masih tertawa geli. Tapi tiba-tiba… ada sesuatu yang bersinar di kegelapan.
Bentuknya seperti kurcaci… “Aaaahhh… hantu kurcacii…” Tahuni Tahutu lari ketakutan.
KUSSUSANI
Sesuatu Bercahaya Saat Malam Bulan Purnama
Semua kurcaci tertawa geli. Karena hantu itu ternyata Oki. Ia dikerubuti ribuan kunang-kunang.
Tubuhnya jadi bercahaya di kegelapan. “Sekarang kalian bisa main lagi!” kata Nirmala.
(Cerita: Vanda P./ Ilustrasi: Iwan Darmawan)
KOMENTAR