Besok adalah hari ulang tahunku yang ke-10. Hmm, tak sabar rasanya menunggu hadiah dari Ayah dan Ibu. Aku pernah bilang kalau aku ingin punya piano. Aku ingin belajar bermain piano.
Asyiknya kalau aku bisa punya sebuah piano! Aku juga pernah bilang pada Ibu, kalau aku ingin punya sepeda. Enaknya kalau bisa berangkat dan pulang sekolah naik sepeda bersama teman-teman. Jadi... kira-kira Ayah dan Ibu akan memberiku piano atau sepeda, ya? Aku jadi penasaran.
Tiba-tiba aku melihat bingkisan kecil di meja belajarku. Namaku tertera di atasnya. Hadiah dari siapa, ya? Dengan hati-hati kubuka bingkisan itu. Wow, sebuah jam meja kecil! Bagus sekali! Ada catatan kecil di dalamnya.
Selamat Ulang Tahun!
Rea, aku hanya bisa memberimu jam mungil ini sebagai kado ulang tahun. Jam ini adalah jam ajaib.
Putarlah tanggal, hari, dan jam tertentu. Lalu pencet ombol on di belakang jam ini. Maka kamu bisa melihat di permukaan jam ini kejadian yang terjadi padamu di saat itu. Untuk menghentikannya, pencet tombol off. Tapi, hati-hati, ya. Jam ajaib ini hanya bisa digunakan tiga kali.
Aneh, tak ada nama pemberinya. Wah, jangan- jangan ini hanya kerjaan saudaraku yang iseng! Jam itu memang bagus. Warnanya biru muda, warna kesukaanku. Iseng, kuputar tanggal 10 November 2003, jam delapan pagi. Lalu kutekan tombol on. Ajaib!
Tiba-tiba angka-angka di bagian depan jam itu menghilang dan berganti dengan gambar.... oh, itu gambarku! Aku memakai seragam sekolah di antara teman-temanku. Ah, aku ingat! Waktu itu kami sedang upacara bendera memperingati Hari Pahlawan. Hihihi... karena bosan, tampak aku main tendang-tendangan dengan Dora yang berdiri di sampingku. Kutekan tombol off. Gambarku menghilang dan jam itu kembali terlihat seperti jam biasa.
Jadi, jam itu benar-benar ajaib! Aku terpana memandanginya. Ah, kini aku tak peduli siapa yang memberikan jam ini padaku. Aku penasaran.
Apa jam ini bisa kugunakan untuk melihat masa depan? Akan jadi apa aku lima belas tahun nanti?
Segera kuputar jam itu. Pelan-pelan terlihat gambarku yang sedang membaca koran. Hei, namaku tertera di koran itu! Wah, ternyata aku menulis cerita anak-anak yang berjudul Jam Ajaib. Astaga, aku bisa melihat masa depan!
Aha! Aku ingin tahu juga, besok aku akan dapat kado apa saja, ya? Untuk ketiga kalinya, kuputar jam ajaib itu. Aku bisa melihat gambarku yang sedang membuka sebuah bungkusan. Ternyata isinya sebuah boneka kodok yang lucu dari Kak Dea, kakakku. Aku juga bisa melihat kado dari teman-temanku. Kebanyakan alat-alat tulis. Eh, namun hadiah dari Ayah dan Ibu belum kelihatan.
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR