Bus melaju menuju danau Hijau. Sesampainya di sana, rombongan bebas berpencar. “Ingat, dua jam lagi kumpul di bus untuk kembali ke Jakarta!” pesan Pak Ketua Rombongan. “Paman Kikuk, jangan sampai terlambat lagi, ya!”
KUSSUSANI
Selalu Terlambat 2
Hu-uh, Paman Kikuk bersungut-sungut. “Siapa yang terlambat? Aku tadi justru menunggu kalian semua berbelanja!” gerutu Paman Kikuk.
“Sudahlah, Paman. Lebih baik kita menikmati keindahan danau saja!” sahut Husin.
KUSSUSANI
Selalu Terlambat 2
“Ayo, kita menyeberang ke pulau di tengah danau! Di pulau kecil itu, ada kebun teh yang indah!” ajak Bibi Ndari.
Kemudian, rombongan menyewa beberapa perahu untuk mengantar mereka ke pulau di tengah danau.
KUSSUSANI
Selalu Terlambat 2
Sesampainya di pulau tersebut, rombongan tur pun berpencar. Ada yang asyik hiking, foto-foto, dan lain sebagainya.
Paman Kikuk tak mau ketinggalan. Dia berjalan-jalan menikmati pemandangan di kebun teh.
KUSSUSANI
Selalu Terlambat 2
“Mumpung semua masih asyik berfoto, aku harus ke perahu duluan! Aku tak mau terlambat lagi!” gumam Paman Kikuk.
Dia langsung turun ke tepi danau dan naik ke perahu. Lama-kelamaan, Paman Kikuk jadi mengantuk.
KUSSUSANI
Selalu Terlambat 2
“Pak, bangun, Pak!” Pak Tukang Perahu membangunkan Paman Kikuk. Paman Kikuk kaget, rupanya dia ketiduran.
“Lo, kok, perahu ini belum menyeberang?” tanya Paman Kikuk. “Bapak salah naik.
Perahu ini sedang rusak!” kata si Tukang Perahu.
KUSSUSANI
Selalu Terlambat 2
“Lalu, mana teman-temanku? Kok, semua tidak ada?” tanya Paman Kikuk panik.
“Ooo… Bapak datang bersama rombongan tadi, ya? Mereka sudah menyeberang sejak tadi, Pak!” kata Pak Tukang Perahu.
KUSSUSANI
Selalu Terlambat 2
Wah terpaksa Paman Kikuk mencari perahu lain untuk menyeberang. Sesampainya di bus, lagi-lagi Paman Kikuk disoraki rombongan tur “Huuuu!” Ugh, rasanya… kesaaal sekali! (Tamat) (Cerita: Dwi/ Ilustrasi: Sabariman))
KOMENTAR