Di komplek rumah Paman Kikuk , akan diadakan acara kumpul bersama. Setiap keluarga harus membawa kue. Mereka akan saling mencicipi kue tetangganya. “Jangan lupa siapkan kuenya, Paman!” Husin mengingatkan.
KUSSUSANI
Tukar Kue
“Tenang Sin, aku pasti membawa kue untuk acara kumpul bersama nanti. Tapi yang pasti, aku tidak perlu membuat atau membelinya!” sahut Paman Kikuk. Tentu saja, Husin bingung dengan maksud pamannya.
KUSSUSANI
Tukar Kue
Paman Kikuk lalu berkunjung ke rumah Bibi Ndari. Bibi Ndari baru saja selesai memanggang kue nastar.
“Boleh kucicipi sedikit, ya?” pinta Paman Kikuk. Bibi Ndari pun memberi sekantung kecil kue nastar buatannya.
KUSSUSANI
Tukar Kue
Paman Kikuk kemudian berkunjung ke rumah Bu Kika. Dia sedang menata kue kastengel buatannya di dalam toples.
“Silakan cicipi, Paman!” kata Bu Kika sambil memberi sedikit kue kastengel.
KUSSUSANI
Tukar Kue
Tak lupa, Paman Kikuk mampir ke rumah Om Bobi. Dia baru membeli kue sagu. Dia menawari Paman Kikuk minum teh sambil mencicipi kuenya.
Saat Om Bobi lengah, diam-diam Paman Kikuk mengantungi kue itu.
KUSSUSANI
Tukar Kue
“Paman, acara kumpul bersama hampir dimulai, tuh! Kita belum punya kue untuk dibawa!” ujar Husin. “Tenang, Sin, aku sudah siapkan kuenya, kok!” Paman Kikuk menunjukkan setoples kue di tangannya.
KUSSUSANI
Tukar Kue
Di acara kumpul bersama, Paman Kikuk membuka toples kuenya. Isinya bermacam-macam. Ada nastar, kastengel, dan kue sagu.
“Eh, nastarmu kok, mirip nastarku ya?” kata Bibi Ndari pada Paman Kikuk. “Iya, rasa kastengelnya seperti punyaku!” sahut Bu Kika.
“Begitu juga kue sagunya, sama persis!” sindir Om Bobi. Paman Kikuk tersenyum malu.
Hmm, kini Husin tahu dari mana Paman Kikuk mendapat kue-kue itu…
(Cerita : Dwi/ Ilustrasi: Sabariman R.)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Mengenal Rumah Adat Honai Khas Papua, Materi Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka
KOMENTAR