Pagi itu, Paman Kikuk dapat kejutan. Bibi Sofie memberinya tiket konser. “Wow, trims, ya! Dia penyanyi lama idolaku!” sorak Paman Kikuk girang. “Konsernya malam minggu, aku harus datang!” tekad Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Demi Idola
Di hari sabtu pagi... “Asyiiik, Bibi Ndari mengajak kita jalan-jalan ke Bandung! Bibi dapat hadiah menginap di hotel bintang lima,” kata Husin pada Paman Kikuk. “Cihuuy! Eeh, tapii, nanti malam aku nonton konser!”
KUSSUSANI
Demi Idola
Akhirnya, Paman Kikuk tak ikut jalan-jalan ke Bandung. Dia kelihatan menyesal.
“Huh, kenapa waktunya bentrok, sih? Ah, yang penting, aku bisa menonton idolaku bernyanyi!” Paman Kikuk menghibur diri.
KUSSUSANI
Demi Idola
Sore harinya, Paman Kikuk bersiap-siap. Dia berdandan rapi dan wangi. Tak lupa, dia menyiapkan seikat bunga!
“Akan kupersembahkan bunga ini padamu!” ujar Paman Kikuk, sambil memandangi poster idolanya.
KUSSUSANI
Demi Idola
Tiba-tiba, pintu rumah Paman Kikuk diketuk. Rupanya, Om Bobi yang datang.
“Sayang ya, Paman mau pergi. Padahal, malam ini teman saya membuka arena bowling baru! Kita bisa main bowling gratis sepuasnya!”
KUSSUSANI
Demi Idola
Main bowling gratis? Pasti seru, tuh! Ugh, Paman Kikuk jadi galau.
“Huh, lagi-lagi waktunya bentrok! Ah, sudahlah… Yang penting, aku bisa menonton idolaku bernyanyi!” gumam Paman Kikuk menghibur diri.
KUSSUSANI
Demi Idola
Paman Kikuk bergegas menjemput Bibi Sofie di rumahnya. Betapa kagetnya dia melihat Bibi Sofie bersantai.
“Kamu, kok, belum siap berangkat ke konser?” tanya Paman Kikuk. “Konser?” Bibi Sofie bingung.
KUSSUSANI
Demi Idola
“Coba kamu periksa tanggal konsernya!” kata Bibi Sofie. Paman Kikuk mengambil tiketnya.
Konsernya memang malam minggu, tetapi… tanggal 10! Sementara, hari ini, kan, baru tanggal 3!
Ugh, Paman Kikuk bete jadinya! (Cerita: Dwi*/lustrasi Sabariman R.)
KOMENTAR