Selama ini kita mengenal pewarna alami yang berasal dari bagian tumbuhan, seperti buah, daun, akar, dan umbi. Ternyata, ada juga pewarna makanan dari serangga, lo!
Carmine dari Cochineal
Dari Cochineal, kita bisa memperoleh warna merah menyala. Serangga ini biasanya ditemukan di pohon kaktus karena mereka suka makan kaktus. Walaupun sangat kecil dengan ukuran maksimal 3 milimeter, serangga ini sangat berbahaya bagi pohon kaktus.
Jika ingin mendapatkan zat pewarna, cochineal betina harus dikeringkan dan diremukkan. Dari serangga ini dihasilkan zat carmine yang memberikan warna merah.
Sejak Zaman Dahulu
Penggunaan cochineal sebagai zat pewarna telah digunakan sejak zaman dahulu, tepatnya di benua Eropa. Bahkan, pernah juga digunakan untuk pewarna seragam tentara Inggris.
Penggunaan cochineal sempat dihentikan dan digantikan dengan pewarna sintetis. Namun, ketika banyak isu beredar mengenai dampak negatif pewarna sintetis, pewarna dari cochineal kembali digunakan sampai sekarang.
Berbagai Macam Fungsi
Jika dulu pernah digunakan sebagai pewarna seragam tentara Inggris, saat ini cochineal banyak digunakan untuk pewarna kosmetik, obat-obatan, dan juga makanan, seperti roti tawar.
Keunggulan dari cochineal ini adalah memunculkan warna merah menyala, tetapi tidak berbahaya untuk kesehatan dan dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Teks dan Foto: Putri Puspita | Bobo.ID
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR