Prestasi bisa kita dapatkan jika kita punya kemauan yang kuat, walaupun kita mempunyai kelemahan, bahkan keterbatasan fisik. Itulah yang dialami Jendi Panggabean. Yuk, kita kenalan.
Kisah Masa kecil
Jendi terlahir dengan keadaan fisik yang sempurna. Ia sangat suka berenang dan sudah bisa menguasai olaharaga ini sejak SD. Saat umur 12 tahun, Jendi harus kehilangan kaki kirinya akibat kecelakaan. Namun keadaanya itu tidak membuatnya patah semangat, lo. Ia terus berlatih renang di sungai dekat rumahnya.
Atlet Renang
Jendi mulai menjadi atlet renang saat mengikuti Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XIV Riau 2012. Saat itu, ia berhasil meraih 2 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Di Para Games Myanmar 2013, ia mendapatkan 2 emas dan 1 perak. Pada Para Games Singapura 2015, Jendi meraih 3 emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Di Peparnas XV Bandung 2016, ia kembali meraih 3 emas.
Asean Para Games 2017
Pada tanggal 17 sampai 23 September lalu, Jendi mengikuti Asean Para Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Di ajang ini, ia meraih lima medali emas. O iya, di perlombaan renang nomor 200 meter gaya ganti perorangan SM9 ini, Jendi berhasil mencapai garis finis dengan waktu dua menit 33,37 detik. Ia memecahkan rekor yang ia torehkan sendiri di Asean Para Games 2015 Singapura dengan waktu yang hanya berbeda lima detik.
Nah, dari kisah hidup Jendi Panggabean ini, kita bisa belajar bahwa walaupun kita punya banyak kekurangan, kita pasti bisa berhasil kalau kita terus berusaha.
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR