Apa cita-citamu? Psikolog bisa menjadi satu pilihan. Jika dokter fokus pada kesehatan fisik, maka psikologlah yang berfokus pada kesehatan mental atau jiwa.
Identik dengan Curhat
Banyak orang yang mengidentikkan profesi psikolog dengan curahan hati (curhat). Salah satu aktivitas psikolog memang mendengarkan cerita orang lain. Namun, setelah mendengarkan, psikolog juga bertugas untuk membantu orang tersebut untuk bisa menemukan cara menghadapi masalah tersebut. Karena itu. psikolog berperan penting dalam membangun kesehatan jiwa atau mental. Itu karena ketika seseorang tidak dapat menghadapi masalahnya, maka kesehatan jiwanya akan menurun.
Jadi, untuk kamu yang suka mendengar orang lain dan suka menolong, mungkin profesi ini cocok untukmu.
Selain itu, psikolog juga bisa menjadi pembicara pada berbagai seminar, menjadi trainer (orang yang memberikan pelatihan), dan juga motivator.
Peramal atau Pembaca Pikiran?
Banyak yang menganggap psikolog itu bisa membaca pikiran orang lain atau pun bisa meramal masa depan. Apakah itu benar?
Psikolog belajar mengenai perilaku manusia dari yang bisa dilihat, seperti berlari, melompat, sampai yang tidak terlihat seperti perasaan dan pikiran. Dengan belajar hal-hal itu, psikolog dipandang oleh masyarakat sama seperti peramal atau pembaca pikiran. Padahal untuk bisa mencapai profesi ini, dibutuhkan bukti-bukti ilmiah dari setiap dugaan atau diagnosis yang dibuat. Selain itu, sudah ada standar ilmiah juga untuk setiap aktivitas yang dilakukan.
Bagaimana Cara Menjadi Psikolog?
Nah, untuk kamu yang ingin menjadi psikolog, kamu harus menempuh jenjang pendidikan lanjutan setelah SMA. Pertama, kamu harus mengikuti pendidikan di jenjang S-1 Psikologi yang tersebar di berbagai universitas di Indonesia. Setelah lulus S-1, kamu harus mengikuti jenjang pendidikan Magister Profesi Psikologi. Kira-kira lama waktu pendidikan yang dibutuhkan untuk S-1 dan Magister adalah 6,5 tahun.
Foto dan Teks: Putri Puspita | Bobo.ID
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR