Vaksin pertama yang ditemukan adalah vaksin cacar. Bapak Edward Jenner, seorang dokter di Inggris adalah penemunya.
Minat Besar pada Ilmu Pengetahuan
Edward Jenner dilahirkan di Berkeley, Gloucestershire, Inggris pada tanggal 14 Mei 1749. Ia memiliki minat besar pada ilmu pengetahuan. Ia menyukai ilmu kimia, klasifikasi fauna, geologi, dan terutama kedokteran. Setelah menempuh pendidikan kedokteran, ia kembali ke tempatnya dilahirkan sebagai dokter.
Dokter dan Pasien Cacar
Saat itu, banyak orang yang terjangkit penyakit cacar. Penyakit ini menular dengan cepat. Banyak pasien dr. Edward Jenner yang datang berobat karena terjangkit penyakit ini. Kebanyakan anak-anak tidak berhasil disembuhkan dan kehilangan nyawa. Pada waktu itu belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Orang yang terkena cacar, apabila ketahanan tubuhnya baik, dapat sembuh dengan sendirinya. Setelah itu, orang tersebut akan kebal terhadap cacar. Ia tidak akan terjangkit lagi.
Hasil Penelitian yang Ditolak
Bapak Edward Jenner kemudian mengadakan penelitian dan percobaan tentang penyakit ini. Ia mencoba vaksin ini pada James Phipps, seorang anak berumur 8 tahun pada tahun 1794. Percobaan itu berhasil. Edward Jenner kemudian mengirimkan hasil percobaan dan penelitiannya ke Royal Society, perkumpulan ilmuwan di Inggris. Hasil penelitian ini ditolak.
Tidak Menyerah
Walaupun hasil penelitiannya ditolak, dr. Edward Jenner tidak menyerah. Bapak Edward Jenner kemudian menerbitkan buku kecil untuk menyebarkan pemikirannya. Ia juga menjalin komunikasi dengan ilmuwan dari beberapa universitas terkenal. Bapak Edward Jenner menggunakan banyak sekali waktunya untuk mengembangkan vaksin cacar ini. Hasil penelitiannya terus dikembangkan sampai akhirnya dunia dapat terbebas dari penyakit cacar pada abad ini.
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR