Ada yang tahu tentang Museum Zoologi? Ya, museum yang terdapat di dalam Kebun Raya Bogor ini ternyata mempunyai beragam koleksi. Hewan langka, burung di Indonesia timur, hingga fosil paus ada di Museum Zoologi.
1894
Sebelum mulai membahas fosil, sepertinya kita harus mengenal Museum Zoologi terlebih dahulu.
Museum Zoologi berdiri pada tahun 1894 dengan nama awal Landbouw Zoologisch Laboratorium. Dulu, tempat ini didirikan untuk meneliti serangga. Tetapi, lama kelamaan tempat inipun diubah menjadi museum yang berisi beragam hewan.
Dari awal berdiri, museum ini mengalami sepuluh kali pergantian nama, hingga akhirnya menjadi Museum Zoologi, seperti sekarang. Selain perubahan nama, museum ini juga pernah mengalami beberapa perubahan fisik, tepatnya pada tahun 1920, 1956, 1985, dan tahun 1990-an. O iya, museum ini juga pernah mengalami kebakaran pada tahun 1954.
Museum Zoologi punya beberapa jenis fosil, seperti fosil ular, kura-kura, hingga fosil paus biru yang berukuran lebih dari 20 meter. Fosil paus biru itu berasal dari paus biru yang mati terdampar di Pantai Pamempeuk, Priangan Selatan pada bulan Desember 1916.
Paus biru yang fosilnya ada di Museum Zoologi punya berat utuh 119.000 kilogram. Untuk meindahkan paus ini, diperlukan waktu sekitar 44 hari, lo! O iya, jika dihitung-hitung, sejak pertama kali dipindahkan, usia fosil itu sudah mencapai 100 tahun di tahun 2017.
Sekilas tentang Paus Biru
Paus Biru tidak mempunyai gigi, mereka hanya mempunyai Balen. Balen adalah alat penyaring yang terbuat dari keratin (zat tanduk). O iya, balen itu berada di dalam rongga mulut paus. Ketika paus membuka mulutnya untuk memasukan air laut, balen tersebut akan menyaring plankton-palnkton yang ada di dalam air laut. Setelah itu, air lautnya akan dibuang dan planktonnya akan dimakan oleh si paus.
Foto: tribunnews.com – Reynas Abdila
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR