Setiap negara punya nominal uang yang berbeda. Uang di satu negara, akan berubah jadi lebih mahal atau lebih murah di negara lain. Bicara soal uang, negara ini pernah mencetak uang dengan nominal yang sangat besar.
Amerika
Pada zaman dulu, Amerika pernah mencetak uang dengan pecahan US$100, US$500, US$1.000, US$5.000, dan US$10.000. Jika dihitung ke dalam rupiah, US$10.000 sama dengan Rp135.610.000,00. Banyak, ya! Pada tahun 1969, pecahan uang di atas US$100 dihentikan karena dikahwatirkan akan digunakan dalam kejahatan. Kebijakan itu pun bertahan hingga saat ini.
Romania
Romania adalah negara yang ada di wilayah Eropa, berdekatan dengan Serbia dan Hungaria. Negara ini pernah mencetak uang dengan nominal 1.000.000 leu dan 5.000.000 leu. Pada tahun 2005, negara ini mengurangi jumlah nol dalam mata uang mereka. Jadi, tidak ada lagi uang dengan nominal 1.000.000 leu dan 5.000.000 leu. O iya, saat ini, 1 leu sama dengan Rp3.400,00.
Turki
Negara ini berada diantara benua Eropa dan Asia. Dulu, Turki pernah mengeluarkan uang dengan nominal 20.000.000 lira. Tetapi, pada tahun 2005, uang dengan nominal besar itu dihilangkan dan diganti dengan nominal yang lebih kecil. Kini, pecahan uang paling besar di Turki hanya ratusan lira. O iya, 1 lira sama dengan Rp.3.500,-.
Zimbabwe
Negara yang ada di Benua Afrika ini pernah mengeluarkan uang dengan pecahan 100 miliar dollar zimbabwe dan 100 triliun dollar zimbabwe. Pecahan uang itu masih ada hingga tahun 2000-an. Meski besar, uang itu tidak bisa digunakan untuk membeli barang berharga, karena nominalnya menjadi kecil jika dibandingkan dengan negara lain.
Hungaria
Negara ini pernah mencetak uang dengan nominal 1 milliard pengo. Uang dengan nominal itu punya 20 buah nol di belakang angka utamanya. Negara ini mengeluarkan uang dengan nominal besar karena mengalami kekacauan setelah perang dunia. Kalau di Indonesia, angka yang diikuti 20 buah nol itu jumlahnya berapa, ya?
Itulah 5 negara yang pernah mencetak uang dengan nominal besar.
Foto: Creative Commons
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR