Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Yuk, kita mengenal Pangeran Antasari, salah satu pahlawan nasional kita.
Keluarga Bangsawan Banjar
Pangeran Antasari dilahirkan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada tahun 1797. Ia lahir dalam keluarga bangsawan Kerajaan Banjar. Ayahnya bernama Pangeran Masud bin Pangeran Amir. Ibunya bernama Gusti Khadijah binti Sultan Sulaiman. Saat ia bertumbuh dewasa, Belanda mencoba menguasai tanah kelahirannya itu. Tentu saja Pangeran Antasari tidak rela.
Perlawanan Rakyat Banjar
Perlawanan rakyat Banjar terjadi karena Belanda ikut campur tangan dalam pengangkatan sultan pengganti Sultan Adam yang wafat. Seharusnya yang menjadi sultan berikutnya adalah Pangeran Hidayatullah, pewaris takhta yang sah. Namun, Belanda lebih mengakui Pangeran Tamjidilah sebagai sultan yang baru. Itu karena Pangeran Tamjidilah memiliki hubungan yang dekat dengan Belanda. Pengangkatan itu membuat rakyat Banjar marah dan melakukan perlawanan.
Menggantikan Pewaris Takhta
Pada tanggal 18 April 1859, Pangeran Antasari dan pasukannya menyerang wilayah Belanda di Pengaron, sebuah tambang batu bara. Penyerangan itu berhasil. Belanda yang memiliki peralatan lebih canggih sangat berang karena dikalahkan oleh pasukan bersenjata tradisional yang sederhana. Belanda mengerahkan kekuatan cukup besar sampai akhirnya berhasil menangkap Pangeran Hidayatullah, sang pewaris takhta. Pangeran Hidayatullah kemudian diasingkan ke Cianjur, Jawa Barat. Posisi Pangeran Hidayatullah sebagai pemimpin rakyat kemudian digantikan oleh Pangeran Antasari.
Pahlawan Pejuang Kemerdekaan
Pangeran Antasari memimpin pasukannya untuk memperjuangkan kemerdekaan tanpa kenal menyerah. Pangeran Antasari memindahkan markasnya ke arah hulu Sungai Barito. Di sanalah ia wafat karena sakit. Jasa besar Pangeran Antasari membuatnya mendapatkan gelar pahlawan nasional pada tahun 1968. Untuk mengenang jasanya, Pangeran Antasari diabadikan sebagai nama julukan untuk tempatnya dilahirkan dan berjuang, yang dikenal dengan nama Bumi Antasari. Wajah Pangeran Antasari juga pernah diabadikan pada mata uang rupiah pecahan Rp 2000.
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR