Pada zaman dewa dewi masih berkuasa, ada Dewi Bumi yang memiliki kekuatan di darat, laut, api, dan udara. Dewi ini memiliki empat putra. Yang tertua bernama Pangeran Api. Ia diberi kesaktian untuk menguasai api.
Putra kedua bernama Pangeran Tanah. Tubuhnya pendek bagai kurcaci, dan ia menguasai semua yang di bawah tanah. Ia selalu berhati-hati saat bertindak, dan selalu melihat ke tiga cermin ajaib pemberian ibunya.
Putra ketiga sangat susah diatur. Tubuhnya besar bagai raksasa dan selalu ingin menjadi penguasa. Karena susah diatur, Dewi Bumi menyembunyikannya di dasar laut dan menamakannya Pangeran Laut.
Putra keempat, atau putra bungsu, bersifat pemarah dan mau menang sendiri. Dewi Bumi menamakannya Pangeran Udara. Pemuda ini selalu mengambil benda apapun yang ia inginkan, walau benda itu milik orang lain. Meski memiliki sifat kurang bagus, Pangeran Udara adalah putra kesayangan Dewi Bumi.
Karena memiliki sifat yang kurang baik, Dewi Bumi khawatir jika kelak Pangeran Udara akan mendapat masalah besar. Itu sebabnya, ia menciptakan makhluk-makhluk udara untuk menjadi pengawal Pangeran Udara.
Dewi Bumi juga menjaga Pangeran Udara agar selalu hidup menyendiri. Jauh dari pergaulan dengan anak-anak sebayanya. Supaya Pangeran Udara betah sendirian, Dewi Bumi membuatkan hutan luas yang penuh pohon-pohon indah. Segala jenis hewan pun ada di dalam hutan itu.
Sebagai pelengkap, Dewi Bumi membangun sebuah istana indah di tengah hutan ini. Jalan setapak menuju istana ini ditumbuhi pohon-pohon pinus.
Ia mengira, bisa membuat putra bungsunya bahagia jika memiliki semua benda indah di dalam istana itu. Namun ternyata, usaha Dewi Bumi sia-sia saja. Di saat tumbuh menjadi dewasa, Pangeran Udara bosan hidup sendirian di tempat indah itu.
“Ibu, ijinkanlah aku pergi dari istana ini. Aku ingin pergi melihat keindahan yang ada di tempat lain,” ujar Pangeran Udara pada suatu hari.
Dewi Bumi sangat panik mendengar permintaan putra bungsunya. Ia tetap melarang Pangeran Udara pergi. Namun, di saat Dewi Bumi sedang tidur, diam-diam Pangeran Udara pergi dari istana dan hutannya yang indah.
Pangeran Udara meminta makhluk-makhluk udara membawanya terbang ke istana kerajaan tetangga. Tak lama kemudian, mereka pun tiba di kerajaan Pulau Mawar.
Negeri ini sangat indah. Rumputnya selalu hijau dan bunganya selalu mekar cantik. Gelombang laut tidak pernah menghempas bebatuan. Namun menerpa lembut seperti membelai pantai. Tanaman rambatnya tumbuh rendah dengan buah-buah anggur menjuntai.
Raja Pulau Mawar memiliki seorang putri bernama Rosalie. Ia sangat cantik. Ketika Pangeran Udara tiba di pulau itu, ia melihat Rosalie. Pangeran Udara seketika ingin menjadikan Rosalie sebagai ratu di istananya. Tidak ada yang bisa menghalangi keinginan Pangeran Udara. Apapun yang ia inginkan, selalu ia dapatkan. Maka di saat itu juga, Pangeran Udara memerintah makhluk-makhluk udara untuk membawa terbang Rosalie dari pulau itu. Mereka membawa Rosalie kembali ke pulau Dewi Bumi.
Betapa hancurnya hati Raja Pulau Mawar saat mengetahui putrinya diculik. Ia menangis siang dan malam di taman istana.
Suatu hari, ketika Raja Pulau Mawar sedang menangis sedih, datanglah seorang pangeran tampan yang tidak dikenalnya di taman istana. Pangeran tampan itu tampak ikut bersedih atas hilangnya Rosalie. Ia berusaha menghibur Raja Pulau Mawar. Raja tidak tahu, kalau pangeran tampan ini sudah berkenalan dengan Rosalie, dan bahkan sudah bersahabat.
Suatu hari, sang Raja Pulau Mawar berjalan dengan sedih di pantai. Pangeran tampan itu menemaninya berjalan dengan setia. Setelah beberapa saat mereka hanya berdiam, sang pangeran tiba-tiba berkata,
"Tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya. Kalau Tuanku Raja berjanji mau menikahkan Rosalie denganku, aku berjanji akan membawa Rosalie kembali ke Pulau Mawar ini…”
“Tidak usah menghiburku dengan janji yang sia-sia,” jawab Raja semakin sedih. “Saya melihat sendiri saat Rosalie diculik oleh makhluk sakti. Dia seperti terbawa oleh udara yang melesat. Entah dimana putriku yang malang itu sekarang. Mungkin aku tidak bisa bertemu dengannya lagi. Tapi, hai pangeran asing… Kalau kau sanggup, temukanlah Rosalie. Maka aku akan merestui Rosalie menjadi permaisurimu,” janji Raja Pulau Mawar.
Walau sudah saling bercakap selama beberapa hari, Raja Pulau Mawar tidak tahu, dari mana asal pangeran tampan itu. Ia adalah Pangeran Pulau Emas, putra mahkota Raja Pulau Emas. Sekarang, mari kita lihat dulu kisah Pangeran Pulau Emas.
***
Ia berasal dari pulau yang terbentang sangat luas di tengah lautan. Di sekitarnya, ada pulau-pulau kecil lainnya. Kepulauan yang diperintah oleh Raja Pulau Emas itu, dikelilingi tembok emas. Semua jalan dan bangunan di pulau itu pun terbuat dari emas.
Bertahun-tahun lalu, ketika Pangeran Pulau Emas lahir, seorang peramal telah meramalkan nasibnya.
“Pangeran Pulau Emas akan mengalami nasib yang susah karena seorang gadis yang dicintainya,” kata peramal itu.
Raja dan permaisuri Pulau Emas menjadi sangat takut. Mereka sangat khawatir memikirkan nasib putra mereka. Untunglah, Dewi Pelindung juga hadir di saat itu.
Dewi Pelindung memberikan sebutir kerikil ajaib untuk Pangeran Pulau Emas. Jika kerikil ini dimasukkan ke dalam mulut, maka sang pangeran akan tidak terlihat mata. Syaratnya, ia tidak boleh bicara. Jika ia bicara, maka akan langsung terlihat mata.
Pangeran Pulau Emas ini lalu tumbuh menjadi dewasa. Ia ingin melihat keindahan negara-negara lain. Jadi, ia berpamitan pada ayah ibunya dengan pura-pura akan mengunjungi beberapa pulau kecil milik ayahnya.
Sayangnya, badai yang mengerikan menghempas kapalnya ke pantai pulau asing. Penduduk pulau itu sangat garang. Untunglah Pangeran Pulau Emas berhasil melarikan diri dengan memakai kerikil ajaib. Ia berhasil melewati penduduk yang garang, lalu pergi dari pulau itu menggunakan salah satu perahu penduduk.
Daratan pertama yang ia lihat adalah Pulau Mawar. Pangeran Pulau Emas menambatkan perahunya di pantai pulau yang indah itu.
Setelah berjalan menyusuri pulau itu, sampailah ia di taman istana Raja Pulau Mawar. Di taman itu, ada rumah kayu kecil tempat daun-daun merambat indah. Di tempat itulah sang pangeran bertemu Rosalie dan berkenalan. Sejak saat itu, mereka sering bertemu dan menjadi sahabat. Selama berbulan-bulan, mereka saling berbagi cerita, tentang cita-cita mereka yang sama, yaitu ingin melihat negeri-negeri lain.
Sayangnya, begitu mereka sudah akrab, Rosalie diculik oleh makhluk-makhluk udara. Pangeran Pulau Emas dan Raja Pulau Mawar lah yang paling merasa sedih karena hilangnya Rosalie.
***
Setelah mendengar janji Raja Pulau Mawar, timbul harapan di hati Pangeran Pulau Emas. Ia bertekad untuk menemukan Rosalie. Maka hari itu juga, ia berpamitan pada Raja Pulau Mawar untuk mencari Rosalie.
Setelah berhari-hari berjalan, sampailah ia di sebuah hutan lebat. Di tengah hutan, ia melihat istana megah di ujung jalan yang ditumbuhi pohon-pohon pinus di sisi kiri dan kanan. Ia menduga Rosalie dipenjara di istana itu.
Pangeran Pulau Emas memasukkan kerikil ajaib ke mulutnya dan seketika ia tak tampak mata. Beberapa saat kemudian, ia tiba di gerbang istana. Gerbang itu terbuka lebar dan Pangeran Pulau Emas masuk ke dalamnya.
Ia menemukan tiga ruangan besar berturut-turut, dikelilingi sungai kecil dengan air mengalir. Ada burung-burung dengan bulu indah di tepi sungai. sekitar Namun ia tak peduli dan terus mencari tempat Rosalie disekap.
Pangeran Pulau Emas membuka tiap pintu ruangan dan mencari di setiap sudut. Namun Rosalie tidak juga ditemukan.
Akhirnya, ia tiba di sebuah hutan kecil. Di tengahnya ada ruangan besar dari kayu jeruk. Di dalamnya ada empat ruangan yang terbuka. Tiga di antaranya hanya berisi patung dan pajangan-pajangan indah. Namun di sudut keempat, Pangeran Pulau Emas melihat Rosalie.
(Bersambung)
Teks: Adaptasi dongeng Eropa / Dok. Majalah Bobo
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR