Teman-teman mungkin pernah melihat celengan yang terbuat dari keramik. Ternyata... untuk membuat satu buah celengan keramik, membutuhkan proses yang cukup panjang, lo!
Dipilih
Keramik terbuat dari tanah liat. Tanah liat itu kenyal dan lembut, berbeda dengan tanah yang di gunakan untuk membuat batu bata. Untuk mendapatkan tanah liat, pengrajin harus menggali tanah mulai dari satu meter, hingga enam meter. Saat proses penggalian berlangsung, pengrajin juga harus memilih mana yang tanah liat dan mana yang bukan. Ribet juga, ya!
Diolah
Setelah mendapat tanah liat yang bagus, para pengrajin harus mengolahnya. Cara mengolahnya di mulai dengan menyiram tanah liat. Setelah itu, tanah liat harus dikesrik supaya tidak menggumpal dan tidak ada kerikil yang terolah. Jika sudah dikesrik, tanah liat akan diluluh menggunakan kaki, supaya lembut. Selesai diluluh, tanah liat masih harus dikeplok supaya mudah dibentuk.
Dileler atau Dicetak
Tanah liat yang sudah lembut bisa dileler (dibentuk dengan cara diputar-putar di tempat khusus). Tanah liat yang akan dibuat menjadi guci atau vas bunga, biasanya dibentuk dengan cara dileler. Selain dileler, tanah liat juga bisa dicetak. Celengan tanah liat yang selama ini kita lihat, dibuat dengan cara dicetak.
Dikeringkan dan Dijemur
Tanah liat yang sudah dibentuk menjadi kerajinan akan pecah kalau terkena sinar matahari langsung. Untuk menghindari hal itu, kerajinan akan diangin-angin selama tiga hari di rak. Setelah itu, barulah kerajinan itu dijemur selama setengah hari di bawah sinar matahari.
Baca Juga: Desa Sakok, Penghasil Keramik Singkawang
Setelah dijemur, kerajinan akan dimasukkan ke dalam tungku pembakaran selama kurang lebih delapan jam. Kerajinan itu harus disusun sedemikian rupa, supaya pembakarannya merata. Pembakaran di lakukan dengan api kecil terlebih dahulu. Setelah 1 – 1 1/2 jam, kerajinan mulai dibakar dengan api besar hingga delapan jam.
Dicat
Setelah delapan jam pembakaran, api akan dimatikan. Kerajinan yang ada di dalam tungku akan didiamkan di sana selama empat jam hingga satu hari penuh. Setelah itu, barulah kerajinan itu diambil dan dicat sedemikian rupa. Jika sudah dicat, kerajinan keramik siap untuk di jual.
Panjang, kan, proses pembuatan kerajinan keramiknya?
Sumber: Majalah Bobo, Foto: Celengan Keramik pixabay.com - Steve Buissinne
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR