Bali memiliki kue tradisional khas yang menyerupai kue surabi. Kue tersebut bernama laklak. Kue ini sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari teman-teman kita di Bali. Seperti apakah kue laklak itu?
Bentuk dan Ukuran
Bentuk laklak benar-benar menyerupai surabi, namun ukurannya lebih kecil. Ukuran laklak hanya sebesar telapak tangan anak kecil. Warna laklak umumnya hijau pucat. Warna ini diperoleh dari daun kayu suji yang digunakan sebagai pewarna alami dalam pembuatan laklak.
Bahan dan Cara Pembuatan
Cara pembuatan laklak sangatlah mudah. Laklak umumnya dibuat dengan menggunakan tepung beras yang dilarutkan dengan air dan diberi pewarna alami. Adonan itu kemudian dipanggang dengan kayu bakar di atas cetakan tanah liat. Aroma kayu bakar dan bagian laklak yang terpanggang inilah yang memberi cita rasa khas dan mampu mengundang selera makan.
Penyajian
Laklak disajikan hangat-hangat dengan taburan parutan kelapa dan gula merah yang dicairkan. Tidak seperti surabi yang jenisnya bermacam-macam, misalnya surabi duren dan surabi cokelat, laklak di Bali hanya satu jenis. Perbedaan Laklak di Bali hanya karena perbedaan resep pembuatnya.
Kebisaan Makan
Laklak biasanya disajikan sebagai sarapan pagi untuk teman-teman kita di Bali. Laklak banyak ditemukan di pasar tradisional pada pagi hari. Selain itu, Lak-lak juga dibuat secara khusus sebagai hidangan pesta dan upacara adat.
Kalau teman-teman berkunjung ke Bali, jangan lupa untuk mencoba kue laklak ya!
Teks dan Foto: Putri Puspita | Bobo.ID
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR