Bobo.id - Suku Kyrgyz merupakan salah satu suku yang hidupnya masih berpindah-pindah. Suku ini memiliki tradisi yang cukup unik, lo, yaitu berburu dengan ditemani burung elang.
Nomaden
Sejak 2.000 tahun yang lalu, orang-orang suku Kyrgyz berpindah-pindah tempat tinggalnya. Awalnya hidup di Dataran Tinggi Siberia, lalu pindah ke arah selatan bersama dengan bangsa Mongol dan Turki.
Beberapa kelompok suku ada yang sudah tinggal menetap di suatu daerah yang akhirnya dikenal dengan nama Kyrgyztan atau Kirgizstan. Sedangkan beberapa kelompok yang masih nomaden, tempat tinggalnya pindah-pindah, dari satu hutan ke hutan yang lain di Afganistan, Kazakhstan, di puncak gunung Uzbekistan, dan daerah-daerah lain di Asia Tengah.
Elang Emas
Salah satu keunikan dari suku ini adalah tradisi memelihara burung elang untuk menemani mereka berburu. Biasanya yang memelihara elang adalah laki-laki, bahkan anak-anak juga sudah akab dengan elang peliharannya.
Elang yang menjadi teman berburu suku Kyrgyz adalah elang emas. Bertubuh besar dan memiliki panjang sayap sekitar 2 meter, elang ini bisa terbang sangat cepat. Elang emas merupakan burung paling mematikan di daerah Arktik karena biasa berburu kelinci, kambing, rubah, bahkan serigala, lo. Itulah sebabnya suku Kyrgyz menjadikan elang ini sebagai teman berburunya.
Festival Elang Emas
Selain suku Kyrgyz, suku Kazakh di Mongolia juga melakukan tradisi ini. Sayangnya banyak yang sudah meninggalkan tradisi unik ini. Namun setiap setahun sekali, tepatnya pada minggu pertama bulan Oktober, diadakan sebuah acara untuk memperingati tradisi ini.
Acara yang dinamakan Festival Elang Emas ini diselenggarakan di Bayan-Olgii aimag, Mongolia. Pada festival ini, setiap laki-laki menunjukkan keahlian burung elang emas peliharannya dalam kompetisi berburu. Biasanya elang emas disuruh untuk berburu kelinci atau serigala. Selain kompetisi berburu, pada festival ini juga ada pertunjukan musik, tarian, berkuda, dan memanah, lo.
Sumber: Nationalgeographic.co.id
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR