Bobo.id - Sidik jari adalah salah satu alat bukti yang digunakan polisi untuk mengungkap peristiwa kejahatan. Mengapa? Ini penjelasannya!
Sidik jari adalah gurat-gurat halus yang terdapat di ujung jari.
Gurat-gurat sidik jari itu ada yang panjang, ada yang terputus, ada yang terbelah dua, ada yang berbentuk seperti kantung kecil, pulau, atau delta. Ada yang bersilangan dan lain-lain.
Sidik jari itu punya dua keunikan. Pertama, masing-masing orang memiliki pola sidik jari yang berbeda. Tak ada satu pun dua orang di dunia yang memiliki pola sidik jari yang sama, sekalipun mereka kembar.
Kedua, pola sidik jari tidak akan berubah bentuknya. Kecuali jika mengalami kecelakaan.
Seperti kulit yang lainnya, kulit di ujung jari juga memiliki pori-pori. Pori-pori itu menghasilkan minyak dan keringat. Jika jari memegang sebuah benda, maka minyak dan keringat di jari itu akan menempel di benda itu dengan bentuk sesuai dengan sidik jari kita.
Itulah yang disebut jejak sidik jari.
Karena unik, maka jejak sidik jari yang ditemukan di tempat kejadian perkara digunakan polisi sebagai barang bukti dan menjadi acuan untuk memeriksa orang yang memiliki kesamaan sidik jari.
Kebanyakan sidik jari itu sangat sulit untuk dilihat dengan mata telanjang, kecuali jika ada kotoran yang menempel. Agar sidik jari bisa terlihat lebih jelas, polisi minta bantuan seorang ahli sidik jari yang menguasai ilmu sidik jari.
Ilmu sidik jari itu disebut daktiloskopi. Ahli daktiloskopi menggunakan serbuk atau cairan kimia untuk membuat jejak sidik jari lebih jelas terlihat sehingga lebih mudah dipalajari dan dirumuskan.
Foto: Creative Commons
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR