Bobo.id - Pada tahun 2008 telah ditemukan buaya kerdil berwarna oranye di sebuah gua di Gabon, Afrika.
Terjebak dalam Gua
Gua Abanda namanya. Gua itu terletak di dalam sebuah perkebunan anggur, di hutan hujan tropis di Gabon, Afrika. Gua Abanda dalamnya 7 meter, terisolir dari dunia luar.
Di gua itulah ditemukan beberapa ekor buaya kerdil berwarna oranye. Buaya itu panjangnya sekitar 1,5 – 1,7 meter dengan berat sekitar 35 kg. Bandingkan dengan buaya biasa yang panjangnya sekitar 5 meter dengan berat sekitar 1 ton.
Para ahli menduga buaya, itu berasal dari buaya kerdil yang banyak ditemukan di Gabon yang dalam bahasa Latin disebut Osteolaemus tetraspis.
Diperkirakan ribuan tahun yang lalu buaya-buaya itu masuk ke dalam gua saat musim kering yang panjang untuk mencari air.
Mungkin dulu, ada pintu masuk ke dalam gou itu, kemudian pintu gua itu tertutup oleh tanah, sehingga buaya-buaya itu terjebak di dalam gua. Agar tetap bisa hidup, mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan
Di dalam gua itu gelap sekali.
Aliran air di sana kurang lancar, sehingga air yang bercampuran dengan kotoran buaya dan kotoran kelelawar menjadi kotor, bau, dan mungkin mengandung zat kimia tertentu yang berasal dari kotoran tersebut.
Diduga kegelapan,membuat buaya itu hampir buta. Air yang mengandung zat kimia juga menyebabkan kulitnya berubah warna menjadi oranye.
Di dalam gua, buaya-buaya itu makan jangkrik dan kelelawar penghuni gua yang turun ke dalam air. Karena makanan di sana berlimpah, buaya-buaya itu sehat-sehat.
Sejak ditemukan, buaya unik itu terus diteliti.
Dari hasil penelitian DNA, buaya kerdil berwarna oranye itu ternyata memiliki perbedaan genetik beberapa persen dengan Osteolaemus tetraspis. Artinya buaya itu sudah menjadi mutan karena terisolasi selama ribuan tahun.
Foto: www.abanda-expedition.org
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR