Bobo.id - Letak desa Ganxi sebetulnya cukup terpencil, yaitu di antara perbukitan nan subur di provinsi Guizhou, Tiongkok.
Jumlah penduduknya juga tidak banyak, hanya sekitar 123 rumah tangga yang mengandalkan pertanian sebagai nafkah utama.
Namun, desa ini kini terkenal ke seluruh dunia karena seluruh penduduknya yang laki-laki mahir bela diri kungfu secara turun temurun. Wow!
Mereka rajin berlatih setiap pagi sebelum memulai pekerjaan dan sore hari setelah selesai bekerja di ladang.
Baca juga: Wushu, Seni Bela Diri untuk Kesehatan
Untuk meningkatkan kemampuan kungfunya, para penduduk Ganxi berlatih melawan satu sama lain.
Mereka berlatih di lapangan, di ladang, lahan sawah, bahkan di sungai.
Ketika berlatih, mereka menggunakan tongkat, garpu rumput, pedang, atau bahkan tangan kosong.
Gaya kungfu masing-masing keluarga berbeda-beda, lo, teman-teman.
Ada yang gaya kungfunya mengambil dari gerakan naga, ular, harimau, dan macan tutul. Itu sebabnya, ada banyak gaya kungfu di sana.
Uniknya, mereka tidak tahu persis mengapa setiap orang di sana mempraktikkannya dan berapa lama ilmu yang satu ini sudah diterapkan di sana.
Tampaknya, kungfu seolah menjadi hobi para penduduknya selain bercocok tanam.
Konon, mereka menjadi terbiasa berlatih kungfu untuk melawan serangan binatang buas yang kerap datang ke desa tersebut, juga untuk melawan orang jahat yang masuk ke desa.
Yang juga menarik, bukan hanya pria dewasa yang mahir kungfu. Anak laki-laki yang usianya 4-5 tahun pun sudah berlatih kungfu.
Lalu, karena banyak pemuda yang merantau ke kota untuk bekerja, para perempuan, termasuk usia anak-anak, juga diperbolehkan untuk belajar kungfu.
Wah, seru banget, ya! Seandainya tinggal di sana, apakah teman-teman juga tertarik untuk ikut belajar kungfu?
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | Lila |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR