Bobo.id – Teman-teman pasti pernah mendengar protein nabati dan protein hewani.
Namun, teman-teman sudah tahu belum kalau kandungan zat bermanfaat di kedua protein itu berbeda? Kalau belum, kita cari tahu bersama, yuk!
Makanannya Berbeda
Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Protein nabati bisa kita dapatkan dari tahu dan tempe.
Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan. Protein hewani bisa kita dapatkan dari daging, ikan, daging unggas, telur, dan susu.
BACA JUGA: 4 Jenis Susu dari Tumbuhan
Asam Aminonya Lebih Banyak
Tubuh manusia memerlukan asam amino esensial dan asam amino non-esensial.
Asam amino esensial harus didapatkan dari makanan, sedangkan asam amino non-esensial bisa diproduksi sendiri oleh tubuh kita.
Makanan yang masuk ke dalam sumber protein hewani punya asam amino yang lebih banyak, daripada makanan sumber protein nabati.
Jadi, bisa dikatakan, asam amino di dalam daging, ikan, daging unggas, telur, dan susu lebih banyak daripada asam amino di dalam tahu dan tempe.
BACA JUGA: Ternyata Susu Kambing Lebih Baik daripada Susu Sapi, Inilah 10 Manfaatnya bagi Tubuh
Vitamin dan Mineralnya Lebih Banyak
Makanan yang masuk ke dalam sumber protein hewani punya vitamin dan mineral lebih banyak, lo! Ada vitamin B12, vitamin D, DHA, Zat Besi, dan Zink.
Makanan yang masuk ke dalam sumber protein nabati juga punya vitamin dan mineral. Namun, jumlahnya tidak banyak.
BACA JUGA: 10 Fakta Seru Tentang Protein
Asam Lemak Jenuhnya Lebih Banyak
Makanan yang masuk ke dalam sumber protein hewani memang punya zat bermanfaat lebih banyak. Namun, makanan sumber protein hewani juga mengandung asam lemak jenuh.
Asam lemak jenuh tidak terlalu baik bagi kesehatan kita. Sebaliknya, makanan yang masuk ke dalam sumber protein nabati tidak mengandung asam lemak jenuh.
Itulah perbedaan utama antara protein nabati dan protein hewani.
Sumber: hellosehat.com
10 Dampak Negatif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR