BACA JUGA : Tidak Berbahaya bagi Musuhnya, tapi Berbahaya bagi Manusia, Hewan Apa, ya?
Badak Sumatera atau Dicerorhinus sumatrensis semakin langka dan terancam punah.
Diperkirakan, populasi hewan ini sangat sedikit dan tidak mencapai 200 ekor.
Badak sumatera memiliki dua cula dengan panjang cula depan sekitar 25-80 cm.
Cula belakang lebih pendek sekitar 10 cm. Hewan ini memiliki panjang tubuh 2-3 meter dan berat antara 600-950 kg. Tingginya mencapai 120-135 cm.
Di Sumatera, populasi badak sumatera di Taman Nasional Bukit Barisan berjumlah 60-80 ekor dan di taman Nasional Gunung Lauser juga sebanyak 60-80 ekor.
Selain itu, ada juga di Taman Nasional Way Kambas tersisa sebanyak 15-25 ekor dan di Taman Nasional Kerinci Seblat diperkiran malah sudah punah.
Menurunnya populasi badak sumatera disebabkan karena kerusakan dan kebakaran hutan.
Ratu, seekor badak betina berusia 9 tahun di Penangkaran taman Nasional Way Kambas baru saja melahirkan pada Mei 2016.
Bayi badak sumatera ini berjenis kelamin betina yang dilahirkan secara alami.
Kelahiran bayi badal ini memberikan sedikit harapan dalam pengembangan penangkaran badak sumatera di Indonesia.
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR