Bobo.id - Siapa yang sudah pernah mencoba makan ayam betutu?
Ayam betutu menjadi kuliner lezat khas Bali yang dimasak dengan cara yang unik.
Makanan satu ini sering dijadikan oleh-oleh ketika berkunjung ke Bali.
BACA JUGA: Benarkah Ceker Ayam Menyehatkan untuk Dimakan ? Inilah Faktanya!
Berasal dari Gianyar
Ayam betutu adalah makanan khas Bali yang berasal dari Gianyar.
Sekarang, makanan ini tersebar di seluruh daerah di Bali.
Pelopor ayam betutu adalah Ni Wayan Tempeh pada tahun 1976.
Pada zaman dahulu, betutu hanya disajikan pada upacara keagamaan saja.
Namun, sekarang semua orang bisa mencicipinya.
Begitu disajikan, sebaiknya langsung dinikmati karena betutu tidak tahan lama.
BACA JUGA: Apakah Baik Mengkonsumsi Olahan Daging Ayam Setiap Hari? Simak di Sini
Membuat Ayam Betutu
Meskipun namanya ayam betutu, bahan baku yang digunakan bisa ayam atau pun bebek.
Cara memasak ayam betutu sangat unik karena bumbu akan dimasukkan ke dalam bagian perut ayam atau bebek.
Nantinya, ayam atau bebek akan dibungkus menggunakan daun pisang beserta pelepah pisangnya sehingga lebih harum aroma ayamnya.
Sebelum dibakar menggunakan sekam, bungkusan ayam akan ditanam di dalam tanah dan ditutup menggunakan bara api tersebut.
Dibutuhkan waktu berjam-jam untuk memperoleh cita rasa ayam yang empuk, gurih, bau aroma sekam bakaran yang unik.
BACA JUGA: Telur Puyuh dan Telur Ayam, Mana yang Lebih Menyehatkan?
Sekarang Bisa dengan Oven
Cara memasak dengan sekam mulai ditinggalkan karena dianggap tidak praktis.
Cara lain yang digunakan, yaitu dengan membungkus ayam menggunakan daun pisang dan dikukus selama satu jam.
Setelah dikukus, ayam kemudian dimasukkan menuju oven dan dipanggang hingga matang.
Oleh sebab itu, ada sedikit kekurangan ayam betutu pada zaman dahulu dengan sekarang.
Aroma bakaran sekam tidak lagi bisa tercium dan memberikan rasa tambahan pada ayam yang dimasak.
BACA JUGA: Ayam atau Ikan, Mana yang Lebih Sehat untuk Lauk?
Teks: Putri Puspita
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR