Tikus-tikus yang dikirim ke ruang angkasa itu akan membantu para astronaut untuk penelitian.
Selama di antariksa, tikus-tikus itu akan diberi makan, tidur, dan membuang kotorannya.
Para astronaut di ISS akan mengamati siklus hidup tikus sebagai petunjuk kalau manusia Bumi tinggal di antariksa untuk waktu yang lama.
Tiga bulan mungkin bagi kita mungkin merupakan waktu yang singkat.
Namun, menurut tikus, itu adalah waktu yang sangat lama.
BACA JUGA: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan Astronaut untuk Sampai di Stasiun Antariksa Internasional?
Simulator NASA di Bumi
Selain 20 ekor tikus yang dikirim ke ruang angkasa, tim peneliti juga memiliki 20 ekor tikus lagi.
Tikus-tikus itu tidak dikirim ke antariksa, tapi dirawat di dalam simulator NASA di Bumi.
Mereka akan diperlakukan sama seperti tikus-tikus yang dikirim ke ruang angkasa, yaitu diberi makan, tidur, dan membuang kotoran.
Setiap dua minggu sekali, sampel kotoran dari semua tikus akan diambil, baik itu tikus yang ada di ISS maupun di Bumi.
Para peneliti akan mengamati perubahan tubuh tikus yang tinggal di antariksa.
Mereka juga akan membandingkan siklus hidup tikus di antariksa dan di dalam simulator NASA.
Dari situlah, mereka akan mendapatkan informasi tentang bagaimana kehidupan manusia kalau tinggal di ruang angkasa.
BACA JUGA: Stasiun Antariksa Internasional Akan Kedatangan “Otak Terbang”, Apakah Itu?
Lihat video ini juga, yuk!
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR