Bobo.id – Pada bulan Juni, sungai Xiangbi di Tiongkok berubah warna menjadi merah. Sekilas, sungai itu pun tampak seperti sungai darah.
Pada bulan Juli, terjadi hujan di wilayah Nadezhdinsky di Rusia.
Namun, air hujannya berwarna merah, kejadian ini pun mirip seperti hujan darah.
Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Menurut artikel di nationalgeographic.grid.id, Sungai Xiangbi menjadi merah karena pekerja di pabrik Henshun Packaging Company tidak sengaja menumpahkan cat ke sungai.
Untungnya, cat tersebut berbasis air dan tidak beracun. Pemerintah setempat juga sudah melakukan pembersihan terhadap sungai Xiangbi.
Jadi, air sungai yang berubah warna menjadi merah itu terjadi karena kelalaian manusia, bukan karena peristiwa alam.
BACA JUGA:Ini Cara Menyelamatkan Diri Jika Menemukan Buaya di Laut atau Sungai
Kejadian di Rusia juga terjadi karena kelalaian manusia. Saat itu, pihak perusahaan sedang membersihkan karat yang ada pada besi.
Debu dari pembersihan itu dikumpulkan untuk dibawa pergi. Sayangnya, hembusan angin datang secara tiba-tiba dan menerbangkan debu tersebut.
O iya, saat itu cuaca juga sedang hujan. Debu yang beterbangan pun bercampur dengan air hujan dan mengubahnya menjadi merah. Itulah yang menyebabkan “hujan darah” di Rusia.
BACA JUGA:Bentuknya Mirip Buaya dan Dijuluki Raja Sungai, Hewan Apa, ya, ini?
Pernah Terjadi Sebelumnya
Kejadian air sungai yang menjadi merah pernah terjadi di Tiongkok beberapa kali. Pada 2012, Sungai Yangtze pernah menjadi merah karena sedimen di dalam perairan.
Sungai Jian juga pernah berubah warna menjadi merah. Namun, warna merah pada air sungai ini disebabkan oleh pewarna yang digunakan pada kantung plastik dan bungkus kembang api.
BACA JUGA:Ikan-Ikan di Sungai Mara Mati Akibat Kotoran Kuda Nil! Ada Apa, ya?
Pada tahun 2016, wilayah Nadezhdinsky juga pernah mengalami hujan tak biasa karena pembangunan tanggul filtrasi pabrik metalurgi.
Itulah penyebab munculnya “sungai darah” di Tiongkok dan “hujan darah” di Rusia. Semoga kejadian karena kelalaian manusia ini tidak terjadi lagi, ya!
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR