Bobo.id - Beberapa negara di Asia memiliki cuaca yang sangat panas.
Salah satunya adalah Bangladesh, yang terletak di Asia Selatan.
Suhu rata-rata negara ini di musim panas bisa mencapai 45 derajat celcius, lo!
Kabar baiknya, di sebuah kawasan di Bangladesh, penduduk menemukan cara untuk membuat cuaca lebih sejuk di dalam rumahnya.
Asal tahu saja, teman-teman, padahal di wilayah tersebut belum ada listrik.
Lalu cara apa yang mereka lakukan, ya?
Baca Juga : Kariz Kish, Kota Tersembunyi di Bawah Pulau yang Menyimpan Teknologi Berumur 2.500 Tahun
Karena kondisi yang serba terbatas, penduduk Bangladesh menemukan ide untuk memasang pendingin ruangan buatan sendiri.
Ashis Paul adalah orang yang menemukan teknologi pendingin ruangan ini. Namanya Eco-cooler.
Ternyata dalam kehidupan sehari-hari kita bisa meniru cara kerja alat ini, lo.
Caranya mudah! Coba tiup tangan kita dengan mulut yang terbuka lebar.
Baca Juga : Teknologi Semakin Canggih, Kini Ada Pemakaman Jasad di Ruang Angkasa
Kemudian tiup tangan kita dengan keadaan bibir yang hampir menutup.
Bagaimana, adakah perbedaan suhu yang kalian rasakan?
Ketika ujung saluran udara menyempit, udara akan mengalami penurunan suhu.
Prinsip inilah yang digunakan Ashis Paul untuk membuat Eco-cooler.
Wah, kreatif sekali, ya?
Baca Juga : Teknologi Keren 'Sepatu Roda' Listrik yang Mudah Digunakan, Mau Coba?
Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat pendingin ini hanya botol bekas dan sebuah papan.
Botol bekas yang sudah dipotong, disisakan bagian ujungnya.
Kemudian ujungnya dipasang pada papan yang sudah dilubangi.
Papan ini kemudian berfungsi seperti jendela di rumah penduduk, teman-teman.
Inovasi ini banyak membantu warga di Bangladesh untuk menurunkan suhu panas di dalam rumahnya.
Bahkan, saat ini alat ini sudah dipasang di 25ribu rumah di Bangladesh, lo!
Teman-teman tertarik untuk mencoba membuat pendingin buatan sendiri seperti ini?
Baca Juga : 4 Tahun Lagi, India Jalankan Misi Terbangkan Manusia ke Ruang Angkasa
Jangan lupa lihat video ini, ya, teman-teman!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR