Bobo.id - Di sebuah pantai di Selandia Baru, keluarga Dickinson menemukan seekor ubur-ubur di tepi pantai.
Namun ubur-ubur yang satu ini berukuran besar dan membuat keluarga ini takjub.
Tidak hanya berukuran besar, bentuknya pun nampak unik seperti gabungan tumpukan jeli dan sosok alien.
Pokoknya, ubur-ubur ini tidak terlihat seperti ubur-ubur pada umumnya, deh!
Hewan invetebrata inipun terlihat seperti gundukan gunung berapi.
Meski jarang terlihat, ubur-ubur ini sudah dikenali, kok.
Baca Juga : Lakukan Hal Ini Saat Tersengat Ubur-ubur
Namanya ubur-ubur surai singa atau Cyanea capillata.
Ubur-ubur surai singa adalah spesies ubur-ubur terbesar di dunia, teman-teman.
Ia bisa tumbuh sampai sepanjang 2,1 meter, sementara tentakel tebalnya bisa mencapai 36,6 meter.
Besar sekali, ya! Karena itulah, mereka mudah dikenali di dalam air.
Ubur-ubur surai singa biasanya berenang di lautan lepas yang jauh dari daratan.
Namun menurut Diana Macpherson, Ahli Biologi Kelautan di Selandia Baru, ubur-ubur ini banyak ditemukan di dekat perairan Selandia Baru pada saat musim panas.
Baca Juga : Tak Hanya Bikin Kotor, Sampah di Laut Juga Mengancam Kehidupan Hewan
Meski ukurannya besar, ubur-ubur ini bisa ditemukan berenang dalam kawanan besar ketika ada badai atau air pasang.
Ubur-ubur ini bisa mengeluarkan sengatan yang menyakitkan, lo!
Tapi meskipun begitu, sengatan tersebut tidak mematikan untuk manusia, kok.
Tentakel ubur-ubur ini mempunyai sel nematocyst yang bertugas untuk menyuntikkan racun ke ikan-ikan, crustacea, atau ubur-ubur lainnya.
Baca Juga : Ada yang di Gunung dan di Tengah Laut, Ini 5 Tempat Terpencil di Dunia
Umumnya, ubur-ubur jenis ini memiliki warna kuning gelap atau merah.
Namun kali ini, yang 'mampir' ke pantai adalah yang berwarna merah keunguan.
O iya, hewan ini juga termasuk hewan bioluminescent, yang bisa bisa memproduksi cahaya dalam tubuhnya.
Hewan yang punya kemampuan ini bisa bercahaya dalam gelap.
Tujuannya bisa berbeda-beda, misalnya pada ubur-ubur, cahaya ini digunakan untuk menarik mangsa atau menghindari pemangsa.
Baca Juga : Sabun yang Dicampur Air Laut Jarang Mengeluarkan Busa, Kenapa Begitu?
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Live Science,oceana.org |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR