Bobo.id – Mengapa gempa terjadi? Apakah kita dapat mengetahui kapan gempa terjadi? Apa yang harus kita lakukan saat gempa?
Baca Juga : Lewat Kecerdasan Buatan, Ilmuwan Bisa Memprediksi Adanya Gempa Susulan
Bumi Bagaikan Telur
Kita umpamakan Bumi seperti telur. Kerak Bumi adalah kulit telur.
Mantel Bumi adalah putih telur. Inti Bumi adalah kuning telur.
Mantel Bumi tebalnya kira-kira 200 km. Bandingkan dengan jari-jari Bumi yang 6300 kilometer.
Apabila dibandingkan dengan inti Bumi, kerak Bumi memang tipis sekali, bagaikan kulit telur dibandingkan dengan putih telur.
Seperti juga kulit telur, kerak Bumi ini dapat pecah dan retak.
Baca Juga : Di Mana Kita Dapat Melihat Informasi Resmi Gempa Bumi?
Pergerakan Lempeng Bumi
Kulit telur yang retak akan ikut bergerak karena bagian bawahnya cair.
Gerakan itu ada yang mendekat, menjauh, dan saling gesek.
Nah, pergerakan inilah yang menimbulkan gempa tektonik.
Bayangkan apabila ada semut yang berada di permukaan telur itu, ia akan merasakan getarannya.
Demikian juga dengan manusia yang berada di permukaan Bumi.
Baca Juga : Rumah Tradisional Indonesia Lebih Tahan Gempa
Gempa Lainnya
Makin dekat ke pusat gempa, makin terasa getarannya.
O iya, selain karena pergerakan lempeng bumi, gempa bumi juga terjadi saat ada erupsi gunung berapi, runtuhnya bangunan, dan ledakan nuklir.
Apakah teman-teman pernah berada di daerah yang terkena gempa bumi?
Narasumber: Tiar Prasetya, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR